Bisnis.com, Jakarta – Total nilai kontrak yang diterima Eksportir BUMN Kriya untuk proyek pembangunan di IKN, Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur mencapai sekitar Rp 41,2 triliun.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tercatat sebagai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang mengelola proyek senilai Rp 7,7 triliun di IKN. (WIKA) secara grup mendapat Rp 11,05 triliun.
Sedangkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mencatatkan nilai kontrak sebesar Rp 10,3 triliun pada IKN dan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) meraih kontrak tertinggi senilai Rp 12,17 triliun.
Sekretaris Perusahaan Wasketa Kariya Ermi Pospa Unita mengatakan, proyek IKN telah membantu kinerja perusahaan, bekerja di sejumlah bidang seperti gedung, konektivitas jalan, dan infrastruktur perairan.
Kehadiran proyek IKN berdampak pada kinerja operasional perseroan yang secara historis menyumbang 20% hingga 30% perolehan kontrak baru Waskita, kata Bisnis, Kamis (22/8/2024).
Saat ini Wasketa juga sedang mengerjakan tol IKN 3B-2 yang diharapkan selesai dan beroperasi pada pertengahan tahun 2025.
Di sisi lain, WIKA mengoperasikan Jaringan Pipa Saluran Air Limbah Kawasan Kunci Pemerintah Pusat (KIPP) IKN No. 1 dan 3 di Pinajam Pasar Utara di Kecamatan Sepako.
Proyek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional Kementerian PUPR. Pekerjaan tersebut meliputi pemasangan pipa sepanjang 14.016 meter di Zona 1 dan 4.901 meter pipa di Zona 3.
IPAL 1 dan 3 dilaksanakan oleh KIPP IKN WIKA – Hutama Karya KSO dengan skema konsorsium. Dalam kerja sama tersebut, WIKA memiliki 55% saham dengan nilai kontrak Rp 435,5 miliar.
“Untuk IKN sendiri, sejauh ini WIKA Group memiliki sembilan proyek dengan total omzet proyek sekitar Rp11 triliun yang sedang dikerjakan perseroan.”
Dalam kontak terpisah, Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo mengatakan hingga Juli 2024, perseroan memiliki 17 proyek dengan total nilai kontrak Rp12,17 triliun.
Proyek-proyek tersebut antara lain Proyek Kewarganegaraan Tepi Barat Tahap 2, Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B, Proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B Tahap 2, Proyek Jalan Akses Masjid IKN, dan Proyek Bandara Bandara IKN VVIP.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Adekarya Rosie Sparta mengatakan, proyek IKN menyumbang 22% dari total nilai kontrak yang sedang dikerjakan perseroan.
Ia mengatakan, proyek IKN tidak terlalu mendominasi struktur pengadaan kontrak baru perseroan karena kegiatan operasional ADHI masih didukung oleh proyek lain di luar keterlibatan pemerintah.
“ADHI selalu berkomitmen menjaga kualitas dan ketepatan waktu dalam penyelesaian proyek-proyeknya, karena banyak proyek swasta yang repeat order,” ujarnya.
————————————————— ————————————-
Penafian: Buletin ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel