Bisnis.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan penguatan dengan surplus yang semakin besar, sedangkan perdagangan dengan China terus mengalami defisit. 

Plt. Pada Juni 2024, Indonesia akan mengalami surplus dengan tiga mitra dagang utamanya: India, Amerika Serikat, dan Filipina, kata Kepala BPS Amalia Adiningar Vidyashanti. 

“Indonesia membukukan tiga surplus perdagangan barang terbesar: India sebesar US$1,47 miliar, AS sebesar US$1,22 miliar, dan Filipina sebesar US$0,69 miliar,” ujarnya dalam siaran pers statistik resmi, Senin (15/7/2024). ). . 

Surplus terbesar yang dialami India terdapat pada beberapa bahan baku, antara lain Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15), khususnya Crude Palm Oil (CPO). 

Nantinya ada tambahan masukan dari kode bahan bakar mineral (HS 27) dan kode baja (HS 72). 

Meski AS bukan penyumbang terbesar neraca tersebut, surplus Indonesia dengan AS mencatat tren peningkatan pada bulan lalu dan dibandingkan periode yang sama bulan lalu. 

Neraca perdagangan barang Indonesia dengan AS pada Mei 2024 sebesar US$1,2 miliar dibandingkan US$1,19 miliar pada Juni tahun lalu.  

Di sisi lain, Indonesia mencatat defisit yang sangat besar sebesar USD 693,4 juta pada Juni 2024 dari mitra dagang utamanya, Tiongkok. 

Pertama, defisit yang besar dengan Tiongkok terkait dengan barang-barang mesin dan peralatan mekanik serta bagian-bagiannya (HS 84), mesin dan peralatan listrik serta bagian-bagiannya (HS 85), plastik dan produk-produk plastik (HS 39). 

Selain Tiongkok, Indonesia mencatat defisit perdagangan sebesar $331 juta, Australia dan Thailand – $328 juta, ungkap Amalia. 

Secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 surplus sebesar US$2,39 miliar.

Neraca positif ini terutama ditopang oleh neraca perdagangan barang nonmigas yang positif sebesar US$4,43 miliar. Kemudian, komoditas yang menyumbang surplus adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak nabati dan hewani (HS 15), baja (HS 72) dan beberapa komoditas lainnya. 

Secara total atau periode Januari-Juni 2024, neraca perdagangan barang Indonesia mencapai US$15,45 miliar, lebih rendah US$4,46 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA