Bisnis.com, JAKARTA – Prestige Motors, importir utama (IU) kendaraan Tesla di Indonesia, mengatakan tidak ada masalah dalam penarikan atau pelepasan unit tersebut ke pasar pada Desember 2023 pasca penarikan tersebut.

Pada bulan Desember 2023, Tesla Inc. AS yang terkemuka regulator keselamatan otomotif mengumumkan penarikan lebih dari 2 juta kendaraan setelah ditemukan bahwa sistem bantuan pengemudi self-driving tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah penyalahgunaan.

Menanggapi hal tersebut, Rudy Salim, Presiden Prestige Image Motorcars, mengatakan pihaknya telah meluncurkan kampanye untuk mengedukasi konsumen tentang fitur autopilot yang dipasang pada mobil listrik Tesla.

Sejauh ini, kata dia, unit Tesla yang dijual Presitge Motors tidak mengalami kendala karena fungsi yang tersedia tidak mandiri.

“Bukan full autopilot karena autopilotnya terbatas. “Fungsi pemanggilan bahkan tidak berfungsi di Indonesia,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Selasa (30/4/2024).

Sedangkan Prestige Image Motorcars menjual unit Tesla secara online melalui aplikasi Tokopedia. Dalam aplikasi ini, harga OTR Tesla Model 3 dipatok Rp 1,75 miliar, biaya reservasi Rp 99,99 juta, dan masa pre-order kurang lebih 6-7 bulan.

Tesla Model Y berharga $2 miliar dengan biaya pemesanan $99,99 juta dan uang muka $500 juta. Masa pre-order model ini juga akan berlangsung 6-7 bulan.

Menurut Bloomberg, langkah penarikan kembali Tesla di AS atau AS adalah hasil penyelidikan multi-tahun terhadap cacat kendaraan yang dilakukan oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA).

Seorang juru bicara NHTSA mengatakan penyelidikan menemukan bahwa praktik perekrutan pengemudi Tesla tidak memadai.

“Teknologi otomasi memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan keselamatan, namun hanya jika digunakan secara bertanggung jawab. NHTSA mengatakan Rabu (13/12) bahwa “Tindakan hari ini adalah contoh peningkatan sistem otomatis dengan mengutamakan keselamatan,” kata NHTSA Rabu (13/12).

Tesla mengatakan dalam laporannya bahwa mereka memperkirakan akan mulai menerapkan perangkat lunak untuk menyertakan pemantauan dan peringatan tambahan pada atau setelah 12 Desember. Saham Tesla juga turun 1,9% pada pukul 10 pagi di New York pada hari Kamis (14/12).

Penarikan ini merupakan yang kedua pada tahun ini yang melibatkan sistem self-driving Tesla, yang mendapat perhatian setelah ratusan kecelakaan, beberapa di antaranya mengakibatkan kematian.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA