Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham konsumen melemah dalam sepekan terakhir seiring melemahnya indeks harga saham gabungan (IHSG) dan tren deflasi yang terus berlanjut. Sementara momentum kampanye Pilkada 2024 belum menunjukkan tanda-tanda positif.

Pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (10/4/2024), indeks saham konsumen non-siklikal atau IDXNCYC ditutup melemah 0,18% ke level 734,51. Posisi ini turun 2,15% dalam sepekan, namun masih menguat 3,42% selama sebulan terakhir.

Sementara itu, IHSG terkoreksi 0,63% atau 47,74 poin menjadi 7.469,09. Sepanjang pekan perdagangan, IHSG tercatat melemah 2,61%. 

Di tengah penurunan IHSG, saham-saham konsumsi juga dibayangi oleh tren deflasi yang masih berlanjut. BPS mencatat deflasi bulanan (MtM) sebesar 0,12% pada September 2024 atau dipertahankan selama 5 bulan berturut-turut. 

Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, kinerja emiten konsumen, khususnya sektor makanan dan minuman (mamin), sangat bergantung pada besarnya permintaan terhadap produk yang dipasarkan. 

Oleh karena itu, adanya deflasi yang mengindikasikan penurunan permintaan masyarakat secara agregat tidak serta merta berdampak negatif terhadap perilaku konsumen emiten. 

“Kalaupun terjadi penurunan permintaan, jangan terlalu besar karena berdampak pada konsumsi masyarakat. “Emiten terkait makanan dan minuman seperti ICBP, CMRY dan MYOR sebaiknya tetap menjaga kinerja penjualannya,” ujarnya dalam Bisnis, dikutip Jumat (10/4/2024). 

Di sisi lain, masa kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 belum tentu memberikan sentimen positif bagi emiten konsumen. Menurutnya, hal itu hanya akan tercermin pada laporan kinerja yang dikeluarkan perseroan. 

“Untuk kampanye [Pilkada 2024] kita lihat apakah ada peningkatan signifikan pada volume penjualan emiten,” tutup Reza. 

Sedangkan untuk saham konsumen non-siklikal, opsi terbaiknya diserahkannya pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (BAGUS). 

Dihubungi terpisah, Nafan Aji Gusta, Senior Market Director Mirae Asset Sekuritas, menilai Pilkada 2024 akan berdampak positif bagi emiten konsumen karena mampu memicu aktivitas konsumsi masyarakat, khususnya daya beli rumah. 

Lebih lanjut dia menyatakan, katalis emiten konsumen berasal dari kepercayaan konsumen terhadap prospek perekonomian Indonesia dan menguatnya kinerja penjualan ritel.

Survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2024 menunjukkan membaiknya kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian. Hal ini tercermin dari indeks kepercayaan konsumen (IKK) yang sebesar 124,4 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 123,4.

Kinerja penjualan eceran pada periode yang sama juga menunjukkan peningkatan karena indeks penjualan riil (IPR) mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8% secara tahunan. 

“Indeks kepercayaan konsumen selalu berada di atas level 100, sedangkan IPR berada di atas 200. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek perekonomian Indonesia masih tergolong kuat,” kata Nafan. 

—————————

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel