Bisnis.com, JAKARTA — Kasus keterlambatan pembayaran klaim asuransi jiwa bersama atau AJB Bumiputera 1912 berdampak pada penerimaan premi perseroan dan beberapa upaya restrukturisasi keuangan. Tantangan tidak mudah hilang ketika klaim dibayar sedikit demi sedikit.
Sebagai bisnis yang dapat diandalkan, asuransi bergantung pada kepercayaan pemegang polis atau konsumen, yang akan mengirimkan uang atau premi asuransi untuk dikelola oleh perusahaan asuransi. Wajar jika terjadi keterlambatan atau kegagalan dalam membayar klaim, masyarakat akan berpikir dua kali untuk membayar asuransi.
Seperti diketahui, belakangan ini AJB Bumiputera 1912 menghadapi permasalahan keterlambatan pembayaran klaim. Meski demikian, perusahaan tetap memungut premi dari pemegang polis, meski nilainya kerap menurun dari tahun ke tahun.