Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis kabar terkini nasib proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya di masa pemerintahan Prabowo Subianto.

Wakil Menteri Perhubungan Suntana mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya saat ini masih dalam tahap evaluasi atau studi kelayakan (FS) karena masih mempertimbangkan sejumlah aspek, salah satunya anggaran pemerintah.

Dia mengatakan, studi kelayakan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan APBN serta aspek lain seperti kepentingan masyarakat. 

Masing-masing proyek ada FSnya, kita lihat. Nanti bisa dibandingkan APBN dan lainnya,” kata Santana, Kamis (14/11/2024). 

Santana mengakui, proyek ini akan terus berjalan asalkan didasari oleh kepentingan masyarakat, kenyamanan, dan menjadikan transportasi murah dan nyaman.

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, CEO Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiana Slamet Riyadi mengaku sudah memberi informasi kepada pemerintah mengenai pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. proyek kereta api saat masih di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi). ).

Dia mengamini, salah satu pembahasan yang dilakukan adalah terkait studi kelayakan dengan perusahaan di China.

Lebih lanjut dikatakannya, KCIC saat ini sedang memberikan laporan proses dan menjelaskan berbagai dukungan pemerintah yang diperlukan.

“Misalnya seperti akses jalan dan sebagainya. “Jadi ke depan kami akan bekerja sama dengan pihak Tiongkok, selain itu kami akan mengevaluasi kinerja saat ini, karena pihak Tiongkok lebih berpengalaman di bidang keamanan layanan,” ujarnya.

Meski begitu, kata Dwiana, belum ada perkiraan biaya untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Padahal, saat ini pihaknya belum memutuskan apakah akan bekerja sama dengan perusahaan China atau Jepang.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel