Bisnis.com, Jakarta – Pemerintah Jepang tak menutup kemungkinan menambah pendanaan pembangunan MRT Jakarta Jalur Timur-Barat atau Jalur Timur-Barat jalur Sikarang-Balaraja.

FYI, saat ini pemerintah Jepang telah memberikan pinjaman sebesar 140,69 miliar yen atau Rp 14,51 triliun kepada Indonesia untuk membangun MRT Jakarta Jalur Timur-Barat tahap pertama (tahap) 1 melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Rute Tomang – Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer.

Takehiro Yasui, Kepala Kantor Perwakilan JICA di Indonesia, mengatakan total kebutuhan dana untuk membangun seluruh koridor MRT Jalur Timur-Barat sepanjang 84,1 km lebih besar dibandingkan pinjaman yang diberikannya untuk membangun Fase 1 Jalur Timur-Barat. Beranda. 1.

Meski demikian, Yasui mengatakan pihak Jepang tidak menutup kemungkinan untuk ikut membiayai pembangunan MRT Koridor Timur-Barat Tahap 1 Tomang-Kempangkan Tahap 2 dan tahap selanjutnya Kempangan-Balarajah dan Medan Tahap 2. . Satriya-Sikarang. Namun, dia belum bisa merinci kapan pertunangan ini akan diputuskan.

“Saat ini saya belum tahu kapan [keputusan pendanaan berikutnya] akan diambil. Namun, kami berniat mendanai proyek ini di masa depan,” kata Yasui saat ditemui di Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Senin (Mei). 13 Agustus 2024).

Yasui menambahkan, MRT Jakarta Jalur Timur-Barat Fase 1 Fase 1 direncanakan memiliki 21 stasiun. 9 stasiun kereta api akan dibangun di bawah tanah.

Dia melanjutkan, proses pembangunan MRT Jalur Timur-Barat Fase 1 akan dimulai tahun ini. Pembangunan tahap ini dijadwalkan selesai pada tahun 2031.

Sementara itu, Hironori Yahata, Counselor Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, menjelaskan pinjaman yang diberikan JICA memiliki tingkat bunga tetap sebesar 0,3% per tahun. Suku bunga termasuk 0,2% per tahun untuk penasihat.

Yahata mengatakan, jangka waktu pengembalian pinjaman adalah 40 tahun, termasuk masa tenggang selama 10 tahun.

Ia juga mengatakan, pinjaman ini akan diberikan dengan syarat khusus Economic Partnership (STEP). Artinya pihak Jepang akan terlibat dalam pengerjaan proyek transfer teknologi untuk pihak Indonesia ini.

Untuk STEP dalam proyek MRT, teknologi Jepang akan digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah, fasilitas kereta api dan sistem persinyalan, kata Yahata.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel