Bisnis.com, JAKARTA – Emiten transportasi dan logistik, PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) tentang pengangkutan ground granulated blast Furnace Slag (GGBFS), Jumat ( 23/8/2024).

Kontrak kerja sama ini berlaku selama 5 tahun, terhitung 23 Agustus 2024 hingga 22 Agustus 2029. Sedangkan kapasitas angkut mencapai 690 ribu ton per tahun.

Sekretaris Perusahaan MPXL James S. Chandra mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan pendapatan perseroan sekaligus mendorong perkembangan kegiatan usaha ke depan.

“Konsekuensi bagi perseroan dengan ditandatanganinya kontrak kerja sama ini adalah meningkatkan pendapatan perseroan sehingga kegiatan komersil perseroan dapat berkembang,” kata James melalui keterbukaan informasi, Jumat (23/8/2024).

Lebih lanjut James menambahkan, perjanjian kerjasama tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap aktivitas operasional dan keuangan perseroan ke depan.

Fakta material ini tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional perusahaan, peraturan perundang-undangan, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha, kata James.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya, MPXL mencatatkan hasil yang sangat baik pada paruh pertama tahun 2024, dengan peningkatan laba dan pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangan situs Bursa Efek Indonesia (EIB), laba bersih MPXL meningkat 69,18% year-on-year (YoY) menjadi Rp 7,35 miliar pada enam bulan pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Rp 4,34 . miliar.

Tumbuhnya laba bersih MPXL didorong oleh pendapatan yang juga meningkat 52,83% YoY menjadi Rp 97,06 miliar dibandingkan H1/2023 sebesar Rp 63,5 miliar.

Jika dirinci berdasarkan segmen, pendapatan MPXL dari penjualan material senilai Rp49,27 miliar, sedangkan jasa pelayaran menyumbang Rp47,78 miliar.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MPXL juga meningkat 44,47% menjadi Rp78,09 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 menjadi Rp54,05 miliar.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel