Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Perdagangan (Kemmendag) menargetkan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan selesai pada kuartal I tahun 2025. .
Program ini kembali tertunda dari misi 100 hari Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso yang sebelumnya dinyatakan selesai pada akhir tahun 2024.
Mendag Budi mengakui, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan, yakni belum tuntas, dalam penyelesaian perjanjian perundingan IEU-CEPA. Namun, dia berharap perundingan tersebut bisa segera selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“IEU-CEPA triwulan I/2025 diharapkan selesai. Jadi perundingan terus kita kerjakan karena ada yang belum selesai, mudah-mudahan segera selesai. Saat ditemui nanti, kata Budi, “ Kami sedang melakukan renegosiasi.” Selasa Peluncuran Kontainer Ekspor Mayora Group ke-400.000 untuk 15 Negara (5/11/2024) Peluncuran di Cikupa, Tangerang.
Budi menjelaskan, dalam perundingan, termasuk IEU-CEPA, biasanya masing-masing pihak saling menginginkan sesuatu demi kepentingan masing-masing. Namun permintaan tersebut tidak bisa langsung diterima oleh pihak lain atau masih terdapat perbedaan kepentingan yang belum disepakati.
Meski demikian, Budi mengatakan tidak ada kendala teknis dalam perundingan IEU-CEPA karena terdeteksi adanya permasalahan pada keduanya.
“Banyak permasalahan yang teridentifikasi dan kami berharap dapat diselesaikan karena itulah sifat bisnisnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan Kementerian Perdagangan ingin mempercepat perundingan dengan Peru, Kanada, dan Eurasia dalam 3 bulan terakhir. “Jika ada beberapa perundingan yang perlu disetujui, akan kami proses secepatnya,” ujarnya.
Namun dia menambahkan bahwa hasil negosiasi perdagangan saling menguntungkan. “Kalau kita bernegosiasi tapi tidak untung, jangan dilakukan, pasti untung. Jadi outputnya adalah hasil kesepakatan,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel