Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan domestik sebesar Rp7,42 triliun pada pekan ini (20-14 November 2024) atau pekan ketiga pemerintahan Prabowo-Jabran mulai menjabat pada 20 Oktober 2024. .

Ramdan Dani Prakosu, Kepala Komunikasi Bank Indonesia, merinci aliran masuk modal asing sebesar Rp 0,35 triliun di pasar obligasi pemerintah (SBN). Kendati demikian, investor asing menjual sahamnya melalui pasar saham dan Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Berdasarkan data transaksi 11-14 November 2024, nonresiden mencatatkan jual bersih Rp7,42 triliun, dari jual bersih di pasar saham Rp4,12 triliun, dan beli bersih di pasar SBN Rp0,35 triliun. , dan penjualan bersih SRBI Rp 3,65 triliun,” demikian keterangan resmi, Minggu (17/11/2024), mengutip Ramadhan.

Sementara itu, pada tahun ini atau 1 Januari hingga November 2024, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan Indonesia tercatat surplus. Rinciannya, di pasar saham Rp30,88 triliun, pasar SBN Rp37,29 triliun, dan pasar SRBI Rp192,98 triliun.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) 5 tahun Indonesia tercatat sebesar 70,24 basis poin (b/s) pada 14 November 2024, naik dari 67,96 b/s pada 8 November 2024.

Sebaliknya, imbal hasil SBN 10 tahun turun menjadi 6,94% pada Jumat (15/11/2024) dan 6,93% pada Kamis (14/11/2024). 

Sementara nilai tukar rupiah melemah hingga Rp 15.880 USD pada Jumat (15/11/2024) yang berakhir Kamis (14/11/2024).

“Bank Indonesia memperkuat koordinasi dengan pemerintah Indonesia dan otoritas terkait serta menyempurnakan strategi intervensi kebijakan untuk menjamin ketahanan eksternal perekonomian Indonesia,” kata Denny.

Sebagai catatan, BI juga mencatat masuknya modal asing sebanyak 10,23 triliun ke pasar keuangan Indonesia pada pekan lalu atau 4-7 November 2024. Selain itu, dalam dua minggu sebelum atau antara 18-31 Oktober 2024, modal asing keluar dari pembiayaan sebesar Rp 4,86 ​​triliun. Indonesia

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA