Bisnis.com, Jakarta – Emiten Menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Miratel sedang menyusun strategi melawan kemungkinan merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (Flen).​

Chief Investment Officer Mitratel dan Sekretaris Perusahaan Hendra Purnama mengatakan MTEL yakin konsolidasi memang akan berdampak pada industri menara telekomunikasi dalam jangka pendek.

Namun, lanjutnya, dalam jangka menengah dan panjang, konsolidasi operator seluler akan berkontribusi terhadap kesehatan industri telekomunikasi, sehingga berdampak positif pada industri menara.​

Hendra mengatakan kepada Majalah Bisnis, Senin (27 Mei 2024): “Oleh karena itu, kami yakin akan ada kebutuhan yang lebih besar terhadap infrastruktur telekomunikasi seperti menara dan serat optik di masa depan untuk mempercepat perluasan jaringan operator jaringan seluler.”

Ia melanjutkan, MTEL siap mendukung merger XL Axiata dan Smartfren serta bekerja sama dengan entitas hasil merger untuk mengoptimalkan operasional dan memperluas jangkauan layanan. Semoga hal ini dapat menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan.

Hendra menjelaskan, Mitratel selalu berusaha proaktif dalam mengantisipasi dinamika pasar yang berbeda dalam menghadapi kemungkinan penurunan harga sewa akibat merger. Termasuk potensi yang akan muncul ketika operator seluler melakukan merger.

Ia melanjutkan, merger sebelumnya yang terjadi di PT Indosat Tbk. (ISAT) dan Hutchison 3 Indonesia (H3I), Mitratel dapat memberikan solusi kepada entitas hasil merger tersebut. Dengan cara ini, Mitratel tidak hanya dapat mengurangi potensi hilangnya penyewa, tetapi juga mempertahankan tren pertumbuhan perusahaan dengan memposisikan lokasi baru dan menawarkan layanan baru di ekosistem menara.

Hal ini dimungkinkan karena Miratel memiliki lebih dari 38.000 menara di Indonesia, sehingga entitas baru hasil merger memiliki banyak pilihan jika perlu merelokasi perangkat jaringannya, ujarnya.​

Ia juga menjelaskan, kontrak antara operator seluler dan penyedia menara bersifat jangka panjang.

Sementara itu, Hendra juga mengatakan sewa EXCL dan FREN yang dilakukan Mitratel saat ini memberikan kontribusi positif bagi perusahaan, meski terbilang kecil dibandingkan operator seluler lainnya. Kontribusi pendapatan XL sekitar 10%, sedangkan kontribusi FREN kurang dari 5%, kata Hendra.​

“Kami yakin jika kedua operator seluler ini bergabung, dampaknya terhadap operasional Miratel akan relatif kecil dan dapat dimitigasi dengan baik,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel