Bisnis.com, JAKARTA – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menargetkan rasio operator penyewa menara atau rasio sewa menara perseroan pada tahun ini mencapai 1,56x. 

Jumlah tersebut meningkat sekitar 0,5 basis poin (bps) dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 1,51x. 

“Kami targetkan 1,56x hingga akhir tahun, dengan tambahan 3.000 tenant,” kata Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno, Senin (5/8/2024). 

Agus optimistis bisa mencapai target tersebut mengingat jumlah tower yang terus bertambah. Menara-menara baru ini juga menambah jumlah pengguna menara di perseroan. 

Sekadar informasi, total Mitratel mengoperasikan 38.581 menara pada semester I/2024, meningkat 5,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada November 2021, Mitratel menyatakan pihaknya menargetkan dalam 5 tahun ke depan dapat meningkatkan rasio sewa menjadi 1,95x. Hal ini menandakan ruang pertumbuhan Mitratel untuk mencapai targetnya masih luas. 

Jumlah tenant Mitratel mencapai 59.598 tenant atau meningkat 7,1% Year on Year/Year dari 54.718 tenant pada semester I/2023. 

Dengan puluhan ribu menara, Mitratel membukukan pendapatan Rp4,45 triliun atau meningkat 7,8% YoY. 

Mayoritas pendapatan Mitratel (53%) berasal dari Telkomsel, disusul Indosat Ooredoo Hutchison (20%), XL Axiata (12%), Telkom (8%), Smartfren (5%) dan lain-lain 5%.

Kontribusi pendapatan operator di luar big four naik hingga 103% YoY, sedangkan untuk operator big four, pertumbuhan kontribusi paling signifikan datang dari XL Axiata yang tumbuh 31,1% YoY.

Sebelumnya, Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan perseroan telah membangun 121 menara baru untuk 38.135 menara pada kuartal I 2024.

Hendra mengatakan awalnya ada 1.000 menara baru yang dibangun, namun hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai lebih dari 1.000 pesanan.

Kehadiran Starlink tidak berdampak pada rencana operator seluler untuk memperluas jaringan atau meningkatkan kapasitas di wilayah yang ada. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel