Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah mencapai level tertinggi dalam 2 bulan terakhir seiring meningkatnya risiko geopolitik di Eropa dan Timur Tengah, serta badai di Karibia.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Agustus 2024 naik 0,06% atau 0,05 poin per barel pada pukul 07:01 WIB, data Bloomberg Selasa (02/07/2024). Sementara itu, minyak mentah Brent untuk September 2024 naik 0,12% atau 0,10 poin menjadi $86,70 per barel.
Harga minyak WTI naik ke level tertinggi sejak April 2024, sementara minyak mentah Brent mencapai level tertinggi dalam dua bulan hingga ditutup di atas $86 per barel.
Penguatan Badai Beryl di Karibia telah menimbulkan kekhawatiran akan curah hujan lebat dan gelombang badai. Meskipun para ahli mengatakan badai tersebut tidak akan mempengaruhi operasi minyak di Teluk Meksiko, ancaman hari libur masih berlanjut hingga akhir pekan ini. Musim badai serius yang dimulai pada tahun 2024 dapat mengancam produksi lepas pantai atau mengganggu kilang di Gulf Coast, yang dapat menaikkan harga pompa bensin.
Sementara itu di Timur Tengah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melanjutkan serangan di Gaza dan negara tetangga Lebanon. Serangan drone Hizbullah pada Minggu (1/7/2024) melukai 18 tentara IDF, memperparah konflik kedua belah pihak.
Dominasi partai nasionalis pimpinan Marine Le Pen pada putaran pertama pemilihan parlemen Perancis menimbulkan risiko politik di kawasan. Irak akan memangkas ekspor minyak mentah pada Juni 2024 sebagai bagian dari upaya memangkas produksi untuk mengimbangi pengurangan pasokan OPEC+.
OPEC+ menaikkan harga minyak, dengan mengatakan rencana mereka untuk menambah lebih banyak barel bergantung pada kondisi pasar. Manajer keuangan berinvestasi kembali pada minyak mentah berjangka AS minggu lalu karena pasokan yang mendasarinya berkembang dalam struktur bearish yang kuat.
Namun, ada beberapa tanda bahwa pasar sedang melambat. Lemahnya permintaan bensin di AS dan perlambatan ekonomi musim panas ini telah memaksa setidaknya satu kilang menurunkan harga. Di sisi lain, indikator swasta mengenai aktivitas manufaktur Tiongkok menunjukkan aktivitas manufaktur Tiongkok mencapai angka tertinggi dalam tiga tahun pada bulan Juni 2024, berbeda dengan data resmi yang menunjukkan penurunan.
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, terjadi perubahan signifikan di pasar minyak dunia.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel