Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengincar penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 1,89 triliun pada tahun ini. Tujuannya, penggunaan dana PMN untuk mendorong Program Pembiayaan Likuiditas Perumahan (FLPP).

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan SMF mempunyai tugas untuk memberikan pembiayaan perumahan sekunder, khususnya kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab, saat ini masih terdapat backlog perumahan sebesar 9,9 juta.

Untuk mengatasi ketertinggalan, pemerintah juga mempunyai program FLPP. Sedangkan SMF terlibat dalam program FLPP dengan porsi pendanaan 25%. 

Besaran bagian keuangan SMF mencapai Rp 7,02 triliun pada tahun ini. Untuk memenuhi pembiayaan tersebut, SMF meminta PMN sebesar Rp 1,89 triliun. Sisanya akan ditagih SMF dengan menerbitkan surat utang.

“Jadi usulan PMN Rp 1,89 triliun, perlu didorong pembiayaan 166.000 unit rumah sebagaimana target pemerintah pada 2024. Dana Rp 7,02 triliun juga bisa kita gunakan,” ujarnya saat RDP bersama Komisi XI DPR. RI pada Senin (7 Januari 2024).

Dia memastikan seluruh dana PMN tersedia untuk program FLPP. “Hal ini agar masyarakat berpendapatan rendah bisa mendapatkan pembiayaan rumah dengan bunga tetap sebesar 5%,” ujarnya.

Selain itu, melalui suntikan PMN, kinerja keuangan SMF juga akan meningkat. “Total aset bertambah, liabilitas bertambah, laba bersih bertambah. Modal dengan PMN lebih tinggi dibandingkan tanpa PMN,” ujarnya.

Sedangkan SMF menyalurkan FLPP hingga Desember 2023 sebesar Rp 21,64 triliun kepada 594.172 rumah. Hingga tahun lalu, SMF mendapat PMN senilai Rp 9,33 triliun. 

Kemudian pada tahun ini, realisasi penyaluran FLPP dari SMF mencapai Rp2,07 triliun untuk 51.308 rumah hingga Mei 2024.

Ananta menjelaskan SMF juga telah memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara sebesar Rp2,6 triliun pada tahun 2023. Pada tahun 2023, SMF tercatat telah membagikan dividen kepada negara senilai Rp 806,75 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel