Business.com, JAKARTA – Industri Pertambangan Indonesia (Persero) atau raksasa pertambangan MIND ID BUMN Holding Pty.

Saat ini perseroan tengah melakukan Final Investment Decision (FID) untuk SGAR Mempawah Tahap II di Kalimantan Barat pada akhir tahun 2024.

Ketua Eksekutif MIND ID Hendy Prio Santoso mengatakan proyek SGAR Tahap II akan memiliki kapasitas produksi alumina hingga 1 juta ton dan akan terintegrasi dengan smelter aluminium yang rencananya akan dibangun bersamaan.

Diharapkan hal ini dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi impor. “Kami ingin mengurangi jumlah impor semaksimal mungkin,” ujarnya saat tayangan Coffee with May di kanal YouTube Business.com yang tayang pada Kamis (3/10/2024).

Pembangunan pabrik bauksit tahap kedua akan meningkatkan total kapasitas produksi SGAR Mempawah menjadi 2 juta ton. Sementara itu, smelter aluminium berkapasitas produksi 600.000 ton sedang dalam pengembangan.

Handy menjelaskan, kapasitas produksi aluminium MIND ID Group total mencapai 900.000 ton, dan 300.000 ton lainnya berasal dari smelter aluminium di Kuala Tanjung.

Menurut dia, permasalahan pelaksanaan seluruh rencana tersebut merupakan permasalahan klasik pembebasan lahan di wilayah pertambangan.

Oleh karena itu, ia mengharapkan dukungan pemerintah pusat dan daerah agar timnya dapat mempercepat kemajuan pembangunan infrastruktur.

Terkait hal tersebut, Ilhamsay Mahendra, CEO Inalum, mengungkapkan timnya akan menyelesaikan keputusan investasi proyek SGAR Tahap II pada akhir tahun 2024. Dengan demikian, pada tahun 2025 akan memasuki fase tidak terbarukan

Ia mengatakan harapannya SGAR II berkapasitas 1 juta ton siap beroperasi pada 2028.

Total investasi proyek SGAR tahap pertama dan kedua sekitar 2 miliar dolar AS, lanjutnya. Secara umum tahap pertama membutuhkan investasi sebesar 941 juta dollar dan tahap kedua akan menghabiskan dana sekitar 800 juta hingga 900 juta dollar serta pembangunan fasilitas pendukung lainnya akan mencapai total sekitar 2 miliar dollar.

Pembangunan proyek SGAR Tahap II diharapkan selesai pada akhir tahun 2027 dan awal tahun 2028. “Saat ini kami mengimpor alumina sebanyak 1,2 juta ton. Sisanya 200 ribu ton yang 1 juta diantaranya diproduksi oleh SGAR yang sangat besar. Kami ingin mandiri.”

Temukan berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel