Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan update rencana merger dua konglomerasi perbankan, yakni Bank MNC (BABP) milik Hary Tanoe dan Bank Nobu (NOBU) milik James Riady. , termasuk dampak terhadap kepemilikan silang yang terjadi. 

Direktur Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kedua bank tersebut melewati kepemilikan silang alias antar pihak agar akur. 

Menurutnya, hal ini merupakan langkah awal dalam menyederhanakan proses penggabungan dua organisasi yang memiliki budaya dan orientasi bisnis berbeda.

“Tapi kalau saya baca [proses merger], masih berjalan. Sejauh ini mereka belum menyatakan mundur [dari merger],” kata grup media yang bermarkas di Batavia itu, Senin (20/05/2024). .

Yang penting, kata Dian, adalah konsekuensi kepemilikan silang, dimana setiap bank akan memiliki CEO di bank lain. Artinya, setelah terjadi kepemilikan silang, Bank MNC akan menjadi bagian dari direksi Bank Nobu dan sebaliknya, direksi Bank Nobu menjadi bagian dari direksi Bank MNC. 

“Kepemilikan silang artinya kedua [bank] punya direktur di kedua bank. Jadi kita lihat saja ke depannya bagaimana,” tuturnya. 

Bahkan, jalur merger semakin jelas setelah Lippo Group dan MNC Group menyelesaikan transaksi kepemilikan silang Bank Nobu (NOBU) dan Bank MNC (BABP) pada 8 Mei 2024. OJK mengaku telah menerima laporan tersebut. keduanya. sebelum diperjuangkan. 

Dian mengatakan, kepemilikan salib tersebut merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak untuk memfasilitasi merger kedua bank tersebut. Namun detail skema merger masih dalam tahap negosiasi antara kedua pihak 

“[Dan] OJK tidak menentukan skema tertentu karena rencana merger sebenarnya diprakarsai oleh pemegang saham utama kedua bank tersebut dan bersifat komersial,” kata Bisnis, Rabu (16/5/2024).

Dari data kepemilikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 8 Mei 2024, terlihat terdapat transaksi antara MNC Group dan Lippo Group di setiap laporan rekening. 

Pada tanggal 7 Mei 2024, MNC Land Tbk. (KPIG) memiliki 16,82% saham Bank MNC atau 7,48 miliar saham BABP. 

Keesokan harinya, kepemilikannya berkurang menjadi 6,82% dengan masuknya PT Prima Cakrawala Sentosa yang merupakan badan usaha milik Grup Lippo dengan kepemilikan 10,00% atau 4,445 miliar saham Bank MNC (BABP). Tugas ini difasilitasi oleh PT MNC Sekuritas. 

Sebelumnya, Prima Cakrawala Sentosa memegang 20,66% saham Nobu Banks dan termasuk dalam peringkat pemegang saham non-PSP berdasarkan kapitalisasi pasar dengan kepemilikan lebih dari 5%. 

Kemudian di Bank Nobu, MNC Land juga ikut bertransaksi menjadi mitra dengan kepemilikan 10% atau 747,84 juta lembar saham Bank Nobu (NOBU).

Di sisi lain, Prima Cakrawala Sentosa menurunkan kepemilikannya dari 20,66% menjadi 10,66%. Per 8 Mei 2024, kepemilikan Prima Cakrawala di Sentosa sebanyak 797,55 juta lembar saham dari 1,545 juta lembar saham. Situasi tersebut difasilitasi oleh PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel