Bisnis.com, Jakarta – Penerbit Garibaldi ‘Boy’ Tohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mencatatkan produksi nikel sebesar 32.941 ton pada kuartal I 2024. 

Berdasarkan laporan triwulan I/2024, MBMA memproduksi 32.941 ton nikel yang terdiri dari 20.900 ton feronikel (FeNi) dan 12.041 ton nikel matte. 

Produksi Feronikel MBMA sebesar US$ 10.107 per ton dan AISC sebesar US$ 10.223 per ton. ASP tercatat sebesar US$ 11.055 per ton. 

Sedangkan untuk produksi nikel matte, MBMA berharga US$13.120 per ton dan AISC berharga US$13.162 per ton. Harga nikel pada MBMA adalah $13.673 per ton. 

Selanjutnya, MBMA melaporkan produksi bijih penambangan SCM sebesar 1,2 juta metrik ton basah (wmt) dari limonit dan 0,5 juta wmt dari saprolit.

Sebanyak 1,1 juta wmt bijih saprolit dikirim ke smelter RKEF MBMA. Perusahaan kemudian mengirimkan 1,1 juta wmt bijih limonit ke PT Huayue Nickel Cobalt (HNC), dan menjual 0,4 juta wmt pada kuartal terakhir. 

Dari sisi operasional, commissioning terus dilakukan di pabrik AIM yang dijalankan oleh PT Merdeka Singshan Indonesia (MTI). Asam pertama diproduksi dari Unit 1 dan dikirim ke pengguna akhir setelah kuartal bulan Maret.

Commissioning pabrik asam dan pabrik klorida Unit 2 diharapkan dapat dilakukan pada kuartal kedua tahun 2024. Pembangunan pabrik katoda tembaga sedang berlangsung dan diharapkan dapat diresmikan pada Semester II/2024.

Pembangunan pabrik HPAL PT ESG New Energy Material (PT ESG) tetap berjalan sesuai rencana. Proyek ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024, dengan produksi pertama nikel dalam campuran hidroksida endapan (MHP) segera setelahnya. Pada akhir kuartal, desain teknis terperinci dan pengadaan barang-barang penting hampir selesai.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel