Bisnis.com, JAKARTA — WhatsApp kini menjadi aplikasi perpesanan yang digunakan untuk mengirim pesan. Oleh karena itu, penting untuk melindungi privasi obrolan WhatsApp, terutama dengan semakin banyaknya peretasan akun dan kebocoran data.

Menurut Statista, pada tahun 2023, WhatsApp akan menjadi aplikasi pesan instan seluler paling populer di dunia dengan sekitar dua miliar pengguna aktif bulanan. Aplikasi ini mengungguli WeChat dengan 1,3 miliar pengguna dan Facebook Messenger dengan 930 juta pengguna di seluruh dunia.

Faktanya, WhatsApp diproyeksikan menjangkau hampir tiga miliar pengguna aktif unik di seluruh dunia pada Juni 2024. Diperkirakan jumlah mereka akan tumbuh sebesar 7% setiap tahunnya (dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan sekarang). 2, 79 miliar pengguna.

WhatsApp memiliki perlindungan bawaan dengan enkripsi ujung ke ujung yang memastikan hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat membacanya. Jadi, bagaimana cara menjaga privasi pesan WhatsApp? Berikut 5 tips untuk menjaga percakapan WhatsApp Anda tetap pribadi: 1. Lindungi akun Anda dengan kunci kata sandi dan verifikasi dua langkah.

Setelah mendaftarkan nomor telepon di WhatsApp, pengguna dapat memasukkan kata sandi untuk verifikasi lebih lanjut.

Untuk melakukan hal ini, pengguna dapat menggunakan Touch ID, Face ID, atau kode sandi perangkat untuk mengautentikasi dengan kode sandi.

Kemudian tambahkan keamanan ekstra dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah untuk memastikan Anda satu-satunya orang yang memiliki akses ke akun WhatsApp Anda dan tidak ada orang lain yang dapat meretas atau membajaknya.

Setelah diaktifkan, siapa pun yang mencoba masuk dengan nomor Anda atau mengatur ulang akun Anda akan dimintai PIN 6 digit. Langkah ini melindungi akun pengguna WhatsApp dari serangan phishing dan upaya pembajakan yang dilakukan penipu. 2. Pengendalian informasi umum

Privasi bukan hanya tentang melindungi pesan, tetapi juga tentang mengendalikan data pribadi. WhatsApp memberi pengguna kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi profil, pembaruan status, gambar profil, terakhir dilihat, dan siapa yang dapat ditambahkan ke grup.

Pengaturan privasi terperinci ini memungkinkan pengguna memilih dengan siapa mereka ingin berbagi informasi, seperti semua orang, hanya kontak, atau orang tertentu.

Artinya dengan membatasi pembagian informasi, privasi pengguna dapat terlindungi dan risiko penyalahgunaan data dapat dikurangi. 3. Lindungi informasi sensitif dalam obrolan

Tip lain untuk menjaga privasi pesan WhatsApp Anda adalah dengan menggunakan fitur One View. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan privasi proses pengiriman pesan. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim foto, video, dan pesan suara yang hilang dari obrolan setelah penerima membukanya satu kali.

Oleh karena itu, gambar dan video dengan fitur single view tidak akan disimpan di galeri penerima. Tak hanya itu, penerima juga tidak bisa meneruskan, membagikan, atau menyalinnya. Penerima juga tidak akan dapat mengambil screenshot atau rekaman layar dari file media yang dikirim menggunakan fitur ini. 4. Tambahkan lapisan keamanan dengan Chat Lock

Pengguna dapat mengaktifkan fitur kunci obrolan untuk memberikan tingkat privasi tambahan untuk obrolan tertentu.

Untuk membaca atau mengirim pesan, pengguna harus membuka kunci obrolan menggunakan autentikasi perangkat, seperti kode sandi telepon, ID Wajah, sidik jari, atau kode sandi yang dapat diatur. Obrolan ini akan dipisahkan dari obrolan lain di folder obrolan yang diblokir.

Selain itu, pengguna juga dapat membuat kata sandi khusus yang berbeda dengan kata sandi perangkat untuk melindungi chat yang berisi informasi pribadi atau keuangan. Fitur kunci obrolan ini melindungi obrolan paling pribadi Anda agar tidak dilihat oleh orang lain menggunakan ponsel Anda. 5. Periksa privasi

Terakhir, lakukan pemeriksaan privasi pada aplikasi WhatsApp. Pengguna dapat mempelajari lebih lanjut tentang fitur-fitur yang dapat mengamankan panggilan dan dapat mengaktifkan fitur-fitur yang mereka perlukan secara virtual di satu tempat.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel