Bisnis.com, JAKARTA – Belakangan ini jagat maya tengah dihebohkan dengan pemandangan sekelompok anak-anak bernomor punggung banyak yang berkompetisi dalam sebuah reality show bertema pertarungan cerdas. Perbincangan di media sosial tidak hanya membahas kemeriahan acara bertajuk Clash of Champions, tapi juga bagaimana cara mendidik anak-anak berbakat tersebut.

Berita mengenai biaya universitas dan kurikulum internasional juga banyak diterima di media sosial. Biaya masuk sekolah internasional bisa berkisar antara puluhan hingga ratusan juta, dan biaya bulanannya setara dengan UMR Jakarta.

Ia seolah terkesan dengan kenyataan, “Kalau ingin tahu cara bersekolah di sekolah yang bagus, biayanya mahal.”

Salah satu solusi yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan mengatur rencana pendidikan anaknya dengan baik dan sedini mungkin.

Head of Wealth Management PT Bank CIMB Niaga Tbk Masagus Tirza mengatakan, ada beberapa bidang pembayaran utama yang perlu diperhatikan saat bayi lahir, yakni. pendidikan, kesehatan, pekerjaan tambahan dan pembayaran darurat.

Syarat yang paling penting adalah biaya pendidikan. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik, orang tua harus merogoh kocek yang dalam dalam setiap tahapan pendidikan anaknya.

“Yang pertama bukan jumlah kebutuhan anak, tapi waktu yang dihabiskan. Lalu pilih alat investasi yang paling sesuai,” ujarnya kepada Bisnis dalam wawancara konferensi pekan lalu.

Jangka waktu investasi harus sesuai dengan jangka waktu penggunaan dana pendidikan. Para orang tua, lanjutnya, sebaiknya menyiapkan tas yang berbeda-beda setiap musimnya.

Berkat inisiatif #GetWealthSoon dari CIMB Niaga, produk investasinya siap memenuhi kebutuhan finansial pendidikan anak. Dipisahkan berdasarkan tahapan sejak lahir, anak memasuki taman kanak-kanak pada usia 4 tahun, sekolah dasar pada usia 7 tahun, sekolah menengah pertama pada usia 12 tahun, sekolah menengah pertama pada usia 15 tahun, dan sekolah menengah atas pada usia 17 tahun.

CIMB Niaga memiliki layanan investasi reguler yang lebih baik lagi yaitu CIMB Niaga Investment Savings Plan (CRISP) yang memberikan kemudahan berinvestasi karena terdapat fasilitas pinjaman otomatis untuk berbagai produk reksa dana pilihan. Selain itu, fitur tersebut bebas biaya transfer bank sesuai hukum yang berlaku.

Orang tua dapat memilih instrumen investasi berisiko rendah seperti obligasi dan surat utang negara (SBN) serta reksa dana pasar uang untuk penggunaan jangka pendek. Periode menengah, seperti sekolah dasar dan menengah, dapat memilih dana gabungan. Sedangkan untuk jangka panjang, seperti SMA dan kuliah, Anda bisa menabung di rekening tabungan.

Selain itu, orang tua dapat mengkonversikan properti investasinya ke mata uang asing jika berniat menggunakan mata uang asing dalam pendidikan anaknya. Semua layanan menarik ini disatukan dalam aplikasi seluler OCTO.

Diakui Tirza, seringkali orang tua, terutama dalam keadaan darurat, kehabisan anggaran dan takut ketinggalan (FOMO) dan mengikuti orang tua lain, tanpa dukungan finansial yang setara.

“Sebagai orang tua, memilih pendidikan yang berkualitas itu penting, tapi menyesuaikan diri dengan kelebihan itu lebih penting lagi. Jangan sampai FOMO menghalangi pengelolaan keuangan,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel