Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dipimpin Eric Tohir telah melakukan pergantian sejumlah komisaris perusahaan publik. Sejumlah nama pimpinan BUMN baru sempat menjadi kontroversi karena dianggap tidak sesuai dengan bidang kegiatannya. 

Roy Sembel, profesor keuangan dan investasi di IPMI International Business School, mengatakan penunjukan pejabat tinggi BUMN harus spesifik pada industri. Roy mengatakan CEO perusahaan publik harus memahami keuangan dan tata kelola perusahaan. 

“Jadi jangan terlalu terlibat dalam urusan politik. Harus diingat bahwa komisaris itu boleh saja berasal dari partai politik. Tapi yang penting mereka paham bagaimana cara mengelola perusahaan,” ujarnya. Bisnis Selasa (23/7/2024). 

Roy menambahkan, pengangkatan pejabat tinggi BUMN harus melalui proses uji kelayakan (due diligence). Menurutnya, tes bakat akan menentukan apakah seseorang cocok menduduki posisi tersebut. 

Begitu pula dengan Budi Francidi, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, yang sangat tidak senang dan tidak sejalan dengan transformasi dan efisiensi yang ingin dicapai KBUMN. 

Tapi kalau jumlahnya kecil dan tidak signifikan, kami bisa memakluminya, kata Budi saat dihubungi, Selasa (23/7/2024). 

Budi menjelaskan, ke depan ia berharap akan lebih banyak tenaga profesional yang berkompeten yang tertarik dan diundang ke KBUMN, dibandingkan orang-orang yang belum jelas kemampuannya. 

Seperti diketahui, belakangan ini KBUMN di bawah kepemimpinan Eric Tohir melakukan pergantian sejumlah pengurus perusahaan pelat merah tersebut. 

Baru-baru ini, rapat umum pemegang saham tahunan PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND dan KBUMN mengangkat Fawzi Baadilla sebagai komisaris independen. 

Fawzi Baadilla adalah aktor, model, dan politikus Indonesia. Pemeran Chasing the Sun merupakan anggota Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. 

Selain itu, muncul pula nama Grace Natalie yang menjabat Komisaris Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) dan Fuad Bawazier yang menjabat Komisaris Utama MIND ID. 

Grace Natalie merupakan mantan Ketua Umum PSI dan Staf Khusus KBUMN. Fouad Bawazier adalah mantan Menteri Keuangan di Kabinet Pembangunan ke-7 dan ahli di tim pemilu nasional Probov Gibran.

Simon Aloysius Montiri yang menjadi komisaris utama dan Kondra Kirona yang menjabat komisaris independen juga bergabung di holding PT Pertamina (Persero). 

Simon Mantiri merupakan bagian dari tim Prabowo-Gibran. Ia juga tercatat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Partai Gerindra periode 2020 hingga 2025. 

Condra Kirona adalah pensiunan perwira senior Polri. Kondro merupakan Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran. 

Di antara anak usaha Pertamina lainnya, beberapa nama dekat Prabowo-Gibran juga menjabat sebagai komisaris, seperti Rabu Revolution sebagai komisaris independen PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Zahra Agniya sebagai komisaris independen PT Pertamina Patra Niaga. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel