Bisnis.com, BANDUNG – Kementerian Keuangan (Kemenku) angkat bicara mengenai rencana Menteri Perumahan dan Permukiman Rakyat (PKP) Marurar Sirayt yang akan menggunakan aset yang dimiliki Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk keperluan berikut ini. Program perumahan 3 juta.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Ronald Sillaban mengatakan pihaknya, PKP Menteri mengaku sangat mendukung rencana pemanfaatan lahan milik BLBI.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah berbicara dengan Menteri PKP terkait rencana tersebut. Rio mengatakan akan segera bertemu dengan Marurar alias Ara mengenai rencana penggunaan aset sitaan BLBI.
“Pak Ara telepon saya, saya tunggu,” kata Rio saat Media Briefing PLTP Patuha di Soreng, Kabupaten Bandong, Jumat (8/11/2024).
Ia mengatakan, sejalan dengan rencana Kementerian PKP, Kementerian Keuangan akan menyiapkan daftar properti BLBI yang akan digunakan untuk program pembangunan perumahan 3 juta.
Menurut dia, banyak tempat yang masuk dalam daftar kemungkinan tempat untuk dibangun perumahan. Namun Rio tidak merinci lokasi yang dimaksud.
Dia menyatakan, daftar badan hukum tersebut nantinya akan diperiksa lebih detail oleh Menteri PKP. Kajian lebih lanjut diperlukan karena pembangunan perumahan juga bergantung pada kebutuhan masyarakat di suatu wilayah tertentu.
“Nanti kita siapkan daftarnya. Nanti kita lihat tanah mana dari daftar itu yang berminat (untuk membangun rumah).
Sebelumnya, Marurar telah mengumumkan rencana penggunaan tanah sitaan BLBI sekaligus menguraikan strateginya untuk memperoleh tanah bebas. Salah satu calon lahan realisasi program prioritas Presiden Prabowo Subianto adalah aset hasil rampasan tindak pidana korupsi.
Mantan politikus PDIP itu mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa lembaga penegak hukum.
“Toh, harga rumah bisa murah bagi penggunanya, yaitu orangnya. Apalagi konsep kami, tanahnya harus sebebas-bebasnya. Entah itu tanah pemerintah atau tanah pribadi, tapi kami bertekad. biar sebebas-bebasnya, jadi kita punya gambaran soal tanah karena korupsi,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel