Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan lampu hijau kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tambang di Papua hingga cadangannya habis.

Sedangkan untuk mendapatkan perpanjangan IUPK, PTFI harus memberikan MIND ID tambahan saham sebesar 10%.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan dengan program MIND ID tertentu, dirinya akan mendapatkan tambahan 10% saham secara gratis.

Jadi tidak perlu keluar uang lagi untuk MIND ID, itu dihitung dari ya, ada mekanismenya, tapi sahamnya bisa lebih banyak, kata Arifin Tasrif, Ditjen Migas. Jumat (7/6/2024).

Arifin mengatakan, pemberian perpanjangan hingga berakhirnya umur cadangan tersebut karena pemerintah mempertimbangkan berbagai hal. 

Salah satunya adalah PTFI yang banyak berinvestasi dalam pembangunan proyek kilang atau smelter.

“Untuk menjamin keberlangsungan produksi dari smelter sudah dilakukan investasi sebesar 3,6 miliar dolar, nanti kita lihat apa yang tertulis dalam undang-undang, apakah masih ada cadangan dan hilirisasi masih memungkinkan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah akan memperpanjang izin ekspor konsentrat tembaga PTFI.

Hal itu disampaikannya usai meninjau harga bahan baku bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024). 

“Iya silakan dilanjutkan ya, akan diperpanjang. “Kami masih menghitung berapa tarifnya,” ujarnya kepada wartawan. 

Jokowi mengatakan, perpanjangan pelepasan ekspor konsentrat tembaga ini dilakukan untuk mengapresiasi upaya Freeport dan PT Amman Mineral Industri dalam memenuhi komitmen membangun smelter di dalam negeri. 

“Tetapi kita juga patut mengapresiasi Freeport dan Amman yang membangun smelter tersebut dan hampir selesai 100%. Kita masih pantau [progress], tiap minggu kita pantau perkembangannya sampai ‘berapa persentasenya, berapa persentasenya’, imbuhnya.

Sedangkan pembangunan smelter ini diwajibkan Izin Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI. Proyek ini merupakan pengecoran kedua PTFI. 

Smelter pertama dibangun pada tahun 1996 dan dikelola oleh PT Smelting. Freeport telah berinvestasi hingga USD 3,1 miliar atau setara Rp 48 triliun hingga akhir Desember 2023.   

Pabrik peleburan tembaga satu jalur terbesar di dunia ini akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.  

Produk utama smelter tersebut adalah katoda tembaga, emas murni dan perak batangan serta PGM (logam golongan platinum). Pabrik peleburan Freeport juga akan menghasilkan produk samping berupa asam sulfat, gipsum, dan timbal.  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel