Bisnis.com, Jakarta – Menteri Pertanian dan Pembangunan Pertanahan/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan keseriusan pemerintah dalam memberantas perilaku mafia tanah.

Usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Nusron mengatakan pihaknya sepakat bekerja sama mempersempit ruang gerak mafia tanah.

Tak mau kalah, Presiden Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Nasional Penanggulangan Bencana disebut-sebut akan turun tangan memberantas mafia tanah.

“Jika mafia tanah tidak patuh maka akan digunakan kekerasan terkait kekuatan Dewan Respons Nasional,” kata Nusron saat ditemui di kantor Kementerian ATR/BPN, Senin. Presiden Dewan Respon Nasional. 11/11/2024). 

Apalagi, pemberantasan praktik mafia tanah ke depan juga akan melibatkan Kementerian Pertahanan sebagai Kementerian Teknologi yang bertanggung jawab terhadap sistem pertahanan negara. 

Sementara itu, Nusron juga mengatakan, dirinya sempat membahas nasib aset milik Kementerian Pertahanan dan TNI saat bertemu dengan Menteri Pertahanan yang telah disita oleh beberapa pihak. 

“Sebagian aset TNI sudah dialihkan menjadi real estate, bangunan komersial, hotel,” tambah Nusron. Meskipun komandan militer mereka.

Oleh karena itu, dia mengaku akan mengkaji kembali akta hak milik atas properti yang bersangkutan. Nantinya, legalisasi akan dikembalikan ke Kementerian Pertahanan dan TNI.

“Kami sedang berupaya menata kembali dan memastikan sertifikasinya bagus dan aset negara tidak hilang,” kata Nusron.

Sebelumnya, Nusron juga bertemu dengan Kapolri Jenderal Listio Sighet Prabow untuk membahas pemberantasan mafia tanah. 

Dalam pertemuan tersebut, Kementerian ATR/BPN bersama Polri sepakat bahwa mafia tanah tidak akan ditoleransi. Bagi yang terbukti bersalah, akan dikenakan beberapa pasal, kata Nusron. 

“Kami berdua sepakat bahwa kelompok lahan kami memiliki kurangnya toleransi di masa lalu. Kami akan terus mendekriminalisasi mereka yang divonis bersalah, bukan hanya tindak pidana biasa, tapi sesuai TPPU, termasuk penggunaan uang, yang akan dikembalikan ke negara. Itu tanah nasional, katanya, kalau “tanah rakyat dikembalikan ke rakyat.”

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel