Bisnis.com, Surabaya – Kementerian Pertanian dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) akan menangani 120 juta bidang tanah yang menjadi target Program Pendaftaran Tanah Sistematis Komprehensif (PTSL) pada akhir tahun 2024. Mereka optimis mampu mencapai angka tersebut.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, hingga saat ini sudah lebih dari 118 juta tanah yang terdaftar atau didaftarkan.

“Iya Insya Allah [120 juta bidang tanah akan tersedia sebelum akhir tahun]. “Saat ini kami sudah memiliki lebih dari 118 juta bidang tanah, sehingga kami optimistis mampu menyelesaikan hingga 120 juta bidang tanah pada Desember mendatang,” kata AHY, Selasa (8/10) saat ditemui di Gedung Negara Grehadi, Jawa Timur, Surabaya. . /2024).

Terkait kendala, Agus mengatakan, secara umum Kementerian ATR/BPN mampu mengurus 120 juta bidang tanah yang menjadi sasaran program PTSL. Salah satunya melalui alokasi anggaran tambahan dari Kementerian Keuangan.

“Kami mendapat tambahan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan yang kami apresiasi untuk dapat mendukung pencapaian tujuan PTSL selanjutnya,” ujarnya.

Bahkan, Menteri AHY juga mengungkapkan, pada tahun 2017 hingga 2024, penyelenggaraan sertifikasi massal bagi masyarakat berupa program PTSL telah memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia mencapai Rp 6,6 triliun.

“Selama tujuh tahun itu, kami mampu memberikan kontribusi setidaknya lebih dari Rp6.600 triliun kepada negara dan rakyat kami.” Baik dari PPN, PNBP, BPHTB, namun mengesankan 96% dari angka tersebut, sekitar Rp 6.600 triliun, berasal dari. hak tanggungan,” ujarnya.

Di sisi lain, Kementerian ATR/BPN telah memulai penerapan layanan sertifikat tanah elektronik di seluruh Jawa Timur. Artinya, saat ini Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang menyediakan layanan pertanahan secara elektronik.

Oleh karena itu, 39 kantor wilayah Provinsi Jawa Timur akan menerbitkan seluruh produk sertifikat dalam bentuk sertifikat daerah elektronik yang akan lebih menjamin keamanan data dan kemudahan akses sertifikat.

Nantinya, kata AHY, pemilik tanah dapat dengan mudah melihat dan mengunduh sertifikat tanah elektronik melalui aplikasi Sentuh Tanahku.

“Sertifikat tanah elektronik tetap dapat dicetak dalam bentuk fisik dengan mendatangi kantor pertanahan setempat atau melalui layanan elektronik kendaraan keliling,” jelasnya.

Sejauh ini, sudah ada 465 kantor pertanahan dari total 486 kantor pertanahan di Indonesia yang menerapkannya. Angka tersebut setara dengan 95,6% kantor pertanahan yang telah menerapkan layanan sertifikat tanah elektronik.

Selain itu, Menteri AHY juga memberikan kepastian hukum terhadap hak atas tanah masyarakat Jawa Timur. Dalam acara ini, Agus membagikan 23 sertifikat wilayah elektronik.

Sedangkan sertifikat yang diserahkan berasal dari program PTSL, sertifikat harta kekayaan negara/wilayah (BMN/D), sertifikat tanah wakaf dan redistribusi tanah yang dilakukan di Jawa Timur.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel