Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempertimbangkan untuk memanggil seluruh pengembang game kekerasan. Tidak sebatas di free fire, ada panggilan setelah belajar.

Nanti kita lihat [game online] lainnya, kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi, Kamis (5/2/2024).

Budi mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika kini berencana menunjuk Garena International Pvt Ltd sebagai pengembangan dari Free Fire atau FF.

Kementerian Perhubungan dan Informasi akan mengatur publisitas sebelum implementasi.

Nanti akan kami pelajari [kemungkinan pemanggilan], kata Budi.

Budi menegaskan, game Free Fire mematuhi hukum Indonesia. Timnya fokus melestarikan ekosistem ruang digital. Termasuk lebih banyak lagi di ranah game online.

“Yang penting dia punya disclaimer. Dia terbuka kalau itu produk dewasa,” ujarnya.

Sekadar informasi, game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) asal Tiongkok akan menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh dan dimonetisasi di Indonesia pada tahun 2023.

Menurut Business of Apps and Apps Figures, game yang dikembangkan oleh perusahaan ByteDance Munton mencapai 5 juta unduhan pada Februari 2024 saja.

Jumlah download MLBB di Google Play dan iOS telah melampaui game sejenis dari Singapura, Free Fire, eFootball (FIFA) dari Inggris, PUBG Mobile, Roblox dan Clash of Clans.

Menurut ActivePlayer, total pengguna MLBB telah mencapai 76 juta dengan rata-rata pengguna aktif sebanyak 20 juta.

Jumlah pengguna telah menurun dalam sebulan terakhir. Namun harus diakui bahwa rata-rata jumlah pengguna MLBB terus meningkat. Apalagi sejak awal tahun 2022

Artinya, pendapatan yang diperoleh MLBB tidak main-main. Tercatat pada tahun 2023, total pendapatan dari game ini mencapai 31 juta USD atau sekitar 482 Miliar rupiah.

Angka tersebut menjadikan MLBB sebagai aplikasi penghasil pendapatan terbesar kedua di Indonesia, setelah TikTok, anak perusahaan ByteDance asal Tiongkok.

Aplikasi yang meraup pendapatan besar antara lain Video sebesar $17 juta (Rs264 miliar), Google One sebesar $14 juta (Rs217 miliar), Higgs Domino sebesar US$13,4 juta (Rs208 miliar), Free Fire sebesar $13,1 miliar (Rs.208 miliar). .203 miliar) dan Roblox mencapai US$11 juta (R.171 miliar).

Namun pada awal tahun 2024, beredar rumor bahwa ByteDance akan menjual studio game pengembang Mobile Legends, Munton, karena dianggap tidak menguntungkan.

ByteDance menarik diri dari bisnis game karena ingin fokus pada bisnis intinya. Selain itu, perusahaan juga mengatakan telah berhenti mengerjakan game yang belum dirilis dan menjual game yang sudah dirilis.

ByteDance telah mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa pembeli potensial, termasuk Tencent Holdings, perusahaan di balik PUBG Mobile dan Call of Duty, menurut South China Morning Post.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.