Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto mengatakan King’s College London akan beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari pada September 2024.

Airlangga berharap kehadiran King’s College London di Indonesia dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi Indonesia dan memacu semangat untuk pengembangan lebih lanjut.

“Kami berharap ini [King’s College London] menjadi role model bagi perguruan tinggi sekitarnya, termasuk Universitas Brawijaya terdekat. Universitas Muhammadiyah juga akan menjadi feeder bagi King’s College London,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis ( 06) /20/2024).

Pembangunan King’s College London di KEK Singhasari, lanjutnya, merupakan sejarah baru dalam pendidikan Indonesia. Ia berharap dengan berkembang dan beroperasinya universitas ternama asal Inggris ini, dapat menjadikan klaster pendidikan sumber daya manusia di wilayah Malang, Jawa Timur, menjadi klaster unggulan.

Dikatakannya, kampus King’s College di London diharapkan dapat menjadi jembatan kerjasama dengan universitas terkemuka lainnya di dunia.

Harapannya KEK Singhasari dapat menjadi pusat pendidikan terbaik di kawasan Asia Tenggara, ujarnya. 

Ia juga mengatakan agar kuota mahasiswa tahun pertama di King’s College London ditingkatkan menjadi 1.000 mahasiswa. Tahun ini, jumlah mahasiswa baru yang masuk hanya berkisar 150 orang. 

Airlangga memperkirakan ekonomi digital di Indonesia akan tumbuh dari $80 juta pada tahun ini menjadi $125 juta pada tahun depan. Dia mengatakan jumlah ini akan meningkat menjadi sekitar $400 miliar jika Indonesia memulai perjanjian kerangka ekonomi digital di ASEAN.

Perekonomian ASEAN yang berbasis digital, yang merupakan bisnis seperti biasa senilai US$1 triliun, akan tumbuh menjadi US$2 triliun. Airlangga mengungkapkan King’s College akan menyediakan kebutuhan sumber daya manusia untuk pengembangan ekonomi digital industri, Revolusi 4.0, kecerdasan buatan, data scientist dan segala kebutuhan ekonomi digital, serta infrastrukturnya akan berlokasi di Indonesia sebagai digital. ibukota Asean.

“Jadi jelas 150 itu terlalu kecil. Dibutuhkan lebih banyak [siswa],” katanya. 

Sementara itu, Menko Airlangga menyampaikan pesan agar pembangunan infrastruktur KEK Singhasari dapat diselesaikan dengan cepat.

“Perlu kita perbaiki dan ulangi dengan cepat dan tentunya saya berharap KEK Singhasari juga bisa cepat mempersiapkan infrastrukturnya. Saya dengar dia belum siap secara fisik, tapi dia sudah siap mental,” kata Airlangga. (Ahmadi Yahya)

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel