Business.com, Jakarta – Pemerintah Indonesia semakin memperkuat komitmennya untuk menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tertinggi pada tahun 2045, termasuk menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD). Keanggotaan Indonesia di OECD sangat penting karena akan selalu menjadi mercusuar bagi Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan global saat ini.

Usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor bersama Sekretaris Jenderal OECD Mathias Coleman, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Eranga Hartato menjabat sebagai anggota Pokja Persiapan dan Percepatan Nasional OECD Indonesia, bersama Pokja Direktur Jenderal OECD Indonesia, Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Pertahanan dan Presiden Presiden 2024-2029 Prabowo Subianto Berangkat ke Kementerian Pertahanan, Selasa (28/05) Ketua Matthias Korman bertemu dengan Sekretaris OECD.

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen OECD berencana menjelaskan langkah selanjutnya proses keanggotaan OECD Indonesia kepada Menteri Pertahanan Prabowo Prabowo. Hal ini terkait dengan diadopsinya Accession Roadmap OECD untuk Indonesia pada pertemuan PTM OECD yang diselenggarakan di Paris pada 2-3 Mei.

Peta Jalan Aksesi Indonesia menjadi panduan utama aksesi Indonesia ke OECD. Sebagai bagian dari komitmen OECD untuk mendukung proses aksesi Indonesia ke WTO, Sekretaris Jenderal OECD mengunjungi Indonesia pada hari Rabu (29/05), mengadakan pertemuan bilateral dan memimpin seminar mengenai proses aksesi OECD WTO, dengan partisipasi dari berbagai kementerian/lembaga. . Dalam proses keanggotaan WTO.

Turut mendampingi Menko Erlanga dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moigiarso, Wakil Menteri Kerjasama Luar Negeri dan Koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian Edi Prio Pambudi, dan Wakil Menteri Kerja Sama Ekonomi Multilateral Feri Ardianto. (ltg/fsr)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel