Bisnis.com, Jakarta – Bisnis fintech pinjaman P2P atau internet bersiap menerapkan manfaat ekonomi atau mengurangi bunga pinjaman internet. 

Sesuai aturan, bunga ekonomi pinjaman konsumsi akan turun dari 0,3% per hari menjadi 0,2% per hari mulai 1 Januari 2025. Sedangkan mulai 1 Januari 2026, bunga ekonomi pinjaman produk menjadi 0,067% per hari.

Direktur Pelaksana ICT Center Heru Suthadi mengatakan, karena perhitungan bunganya harian, maka pengumpulan bulanannya tergolong tinggi. Dia mencontohkan bunga pinjaman konsumen yang saat ini sebesar 0,3% per hari, namun akan menjadi 9% per bulan.

“Dibanding suku bunga BI sudah dua kali lipat, sehingga penurunan suku bunga ini patut diperhitungkan oleh OJK karena tingginya suku bunga juga banyak dampaknya,” kata Heru kepada Bisnis, Rabu (9/10/2024).

Yang paling dia pikirkan adalah pengaruh bunga terhadap tingkat pengembalian pinjaman. Meski TWP90 P2P business lending masih terjamin di angka 2,38% per Agustus 2024, Heru mengatakan hal tersebut tidak menghalangi penyelenggara untuk mengirimkan TWP90 di atas 5%.

“Kita melihat penyedia layanan besar pada akhirnya kolaps karena mereka tidak bisa membayar kembali. Menurut saya ini bukan masalah, [sebenarnya] salah satu masalahnya adalah suku bunga yang tinggi. Kalau suku bunga tinggi, masyarakat akan mendapatkannya. Sulit untuk membayar kembali, “katanya.

Meski demikian, Heru memahami stabilitas bisnis B2B lending harus tetap dijaga. Untuk itu, menurutnya, OJK harus lebih tegas dalam memberikan izin kepada penyelenggara P2P lending.

Masyarakat harus diedukasi untuk menggunakan pinjaman internet secara bijak dan berhati-hati seperti investor yang meminjam uang secara online,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Center for Economics and Legal Studies (Chelios) Nailul Huda mengatakan penurunan suku bunga pinjaman online akan berdampak pada permintaan pinjaman yang akan meningkat seiring dengan kenaikan suku bunga. menjadi lebih rendah.

Namun penurunan suku bunga ini akan berdampak pada penurunan suku bunga bagi para pemberi pinjaman atau P2P lender, khususnya P2P lender yang berjualan.

“Bagi pemberi pinjaman, laba atas investasi akan lebih rendah. Hal ini akan mengurangi kebutuhan investasi. Selain itu, dengan menurunnya rasio BI, pemberi pinjaman akan mencari sesuatu yang lebih menguntungkan dalam hal laba atas investasi. P2P lending adalah metode investasi yang harus dilakukan.” akun untuk peminjam, pemberi pinjaman dan bisnis.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel