Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pembangunan pelabuhan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang mulai tahun 2025.

Menhub Budi mengamini kehadiran pelabuhan di KIT Batang akan menunjang kegiatan usaha di sana dan memudahkan investor mengekspor produknya.

Menurut dia, Pelindo berencana mulai membangun pelabuhan di KIT Batang sesuai kebutuhan pelaku usaha di sana mulai tahun depan.

“Kalau bicara pelabuhan, kita sudah mengunjunginya, Pelindo sudah mulai beroperasi. Insya Allah tahun depan Pelindo bisa membangun pelabuhan yang sesuai dengan kebutuhan daerah,” kata Budi saat ditemui di Senayan. lokasi, Jumat (26/7/2024).

KIT Batang, kata Menhub, merupakan bukti nyata lingkungan usaha yang terintegrasi dan inovatif sehingga memberikan kemudahan bagi investor. Dengan cara ini, industri lokal bisa lebih bersaing dengan Tiongkok dan Vietnam.

“Jadi saya bersyukur Pak Bahlil dan Presiden mengupayakan kawasan Batang bisa menjadi hub bisnis dan teknologi terintegrasi yang memudahkan investor,” ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat membuka KIT Batang menyebutkan perlunya pelabuhan khusus di kawasan industri. Menurutnya, pembahasan pengembangan pelabuhan di KIT Batang saat ini belum terlihat oleh Pelindo.

“Kita nyatakan hanya satu ke Presiden, hanya satu di bawah Pak, pelabuhan kita. Jadi Pelindo kasih tender pelabuhan itu, tapi rentetannya bisa sama,” kata Bahalil, dikutip dari YouTube Kementerian Investasi. pada hari Jumat. (26/7/2024).

Menurut Bahlil, KIT Batang merupakan lokasi industri terbaik karena harga lahan yang murah, ketersediaan angkutan kereta api, jalan tol, dan pelabuhan.

Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan kegiatan Grand Batang City atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang dikelola oleh induk usaha BUMN, PT Kawasan Industri Terpadu Batang ( KIT).  

Pembukaan kompleks industri dengan total luas lahan 4.300 hektar ini digelar pada Jumat (26/7/2024) di Batang, Jawa Tengah. Saat ini, nilai investasi yang ditanam di KITB sebesar Rp 14,8 triliun dari 18 tenant asing dan dalam negeri yang menempati lahan seluas 271 hektar.

Seorang tokoh terkemuka di Indonesia meyakini investasi akan bergerak cepat ke KITB mengingat infrastruktur pendukung bisnis sudah kuat. Selain itu, ada banyak potensi relokasi ke pabrik-pabrik Tiongkok yang kini mencari lokasi potensial.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel