Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (KmenHub) berharap Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menjadi hub konektivitas di kawasan IKN dan sekitarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, bandara dengan landasan pacu sepanjang 3.000 meter ini akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Masyarakat sekitar Kalimantan bisa menunaikan umrah dari sini. Kalau penerbangan 3.000 meter, tidak perlu menghentikan penerbangan 777 di bandara lain,” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (13/10/2024). .
Soalnya bandara IKN pertama dibangun di atas lahan sekitar 347 hektar (ha). Namun pengembangannya diperluas menjadi 621 hektare lahan pencadangan (Hak Pengelolaan Tanah/HPL) untuk Badan Bank Tanah.
Menanggapi hal tersebut, secara terpisah Budi Karya Sumadi memuji Departemen Bank Tanah.
Menurutnya, kerja sama Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Badan Bank Tanah telah menghasilkan kemitraan yang baik dan berdampak positif terhadap pesatnya pembangunan.
“Singkatnya saya mengucapkan terima kasih kepada Badan Bank Tanah yang bekerja sama. Kedua, bandara ini memiliki potensi yang besar dan kita semua bangga, ujarnya.
Mengakui hal tersebut, Kepala Badan Bank Tanah Parman Natatmadja menjelaskan, pembangunan bandara IKN di atas HPL Badan Bank Tanah di PPU seluas 4.162 hektar.
Ia menambahkan, 621 hektare dialokasikan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan biaya nol rupee, namun gratis.
“Inilah tinta emas yang kita tulis dalam sejarah penerbangan Indonesia dan masa depan negara. .
Sekadar informasi, peletakan batu pertama bandara IKN akan dilakukan pada 1 November 2023 melalui Keputusan Presiden (Tujuan) No. 31 tentang kecepatan pengembangan dan produksi pesawat manusia yang penting untuk mendukung ibu kota wilayah.
Dalam peraturan tersebut Badan Bank Tanah diberi mandat untuk menyediakan tanah, dimana masyarakat dapat mendukung proses penyediaan tanah tersebut.
Simak berita dan artikel di Google News dan WA Channel