Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perkembangan infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup besar.
Budi Karya menjelaskan, pengembangan tersebut meliputi pembangunan dan revitalisasi terminal tipe A yang lebih luas dan modern, pengembangan bandara dan pelabuhan yang mampu menampung jumlah lebih besar, serta pemutakhiran sistem transportasi massal seperti bus listrik, MRT, LRT dan kereta kecepatan tinggi
“Kita lihat dalam 10 tahun terakhir ada sejumlah proses pembangunan transportasi di perkotaan dan seluruh Indonesia. Semuanya naik dikit. Laut tertinggi, lalu sektor kereta api, bandara, dan penyeberangan,” kata Budi kata Karya dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2024).
Budi Karya menjelaskan pada sektor transportasi darat telah dilaksanakan 85 pembangunan pelabuhan penyeberangan, 65 pembangunan dermaga penyeberangan, 12 pembangunan pelabuhan penyeberangan baru serta 6 kota metropolitan dengan sistem transportasi massal perkotaan.
Kemudian di bidang perkeretaapian telah dilaksanakan pembangunan jalur sepanjang 10.709 kilometer (km’sp), pembangunan 58 lokasi dan modernisasi stasiun kereta api, pembangunan LRT, MRT, kereta cepat WHOOSH, kereta Trans Sulawesi dan kereta percontohan.
Di bidang transportasi laut, telah dibangun 39 jalan tol laut, 51 proyek pengembangan dan pengembangan serta rehabilitasi fasilitas pelabuhan. Sementara di bidang udara, telah dibangun 41 jalur angkutan udara dan 26 bandara baru.
Soal konektivitas, Budi Karya mengatakan sejak 10 tahun terakhir, jalur tol laut dan transportasi mutakhir terus dibangun. Saat ini pajak laut memiliki 191 trayek dengan pertumbuhan 11% per tahun.
Total muatan peti kemas keluar sebanyak 84.609 ton dengan muatan peti kemas kembali sebanyak 26.362 ton. Sedangkan total volume pemberangkatan barang non peti kemas sebanyak 530.403 teus dengan angkutan pulang non peti kemas sebesar 27.551 teus.
Pada angkutan kapal percontohan, jumlah trayek yang dimiliki selama 10 tahun terakhir mencapai 1.070 trayek dengan pertumbuhan 3% per tahun. Jumlah penumpang sebanyak 5.901.027 orang dengan pertumbuhan sebesar 13% per tahun. Sedangkan total barang yang dimuat mencapai 1.058.759.
Pada angkutan udara percontohan terdapat total 2.828 jalur penumpang, 278 jalur kargo, dan 10 jalur udara kargo. Sedangkan angkutan kereta api perintis telah menjalankan 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Selain itu, kami juga menjadi pionir dalam pembukaan kereta api di Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Jadi kereta api tidak hanya antar pulau saja, tapi perkotaan juga penting,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel