Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Manhub) Budi Karya Sumadi angkat bicara soal fenomena beberapa bandara di Indonesia kosong atau tanpa penumpang.

Menteri Perhubungan Bodi menjelaskan, penyebab sepinya bandara adalah berkurangnya armada pesawat dan menurunnya daya beli masyarakat.

Bodi Kariya menjelaskan, pihaknya telah membangun dan merenovasi bandara sejak tahun 2014 di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden mengumumkan akan dibangun bandara-bandara jika diperlukan dan kondisinya ada, ujarnya dalam konferensi pers mengenai kinerja industri transportasi 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, Selasa (1/1). 10/2024).

Bodi mengatakan, jumlah pesawat di armadanya lebih dari 700 unit sementara Kementerian Perhubungan terus berupaya aktif dalam pengembangan dan revitalisasi bandara tersebut. 

Sejak pandemi Covid-19, jumlah pesawat dikurangi menjadi sekitar 300 armada. Bodi bahkan mengklaim Indonesia hanya memiliki 420 pesawat.

Saat ini ada sekitar 420 pesawat yang stagnan dan tidak bisa lepas landas, kata Bodi Kriya.

Menurut dia, penurunan jumlah armada pesawat tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal ini juga terjadi di negara-negara lain.

Ia mengatakan, populasi pesawat dunia menurun secara signifikan karena beberapa alasan, seperti kegagalan produsen pesawat besar bahkan pabrik suku cadang yang besar dan andal mengalami kebangkrutan di era Covid-19.

Situasi ini menyebabkan banyak penerbangan dibatalkan, termasuk Indonesia. Selain faktor tersebut, daya beli masyarakat juga disebut menurun. Kegagalan untuk mematuhi cap rate akan mengakibatkan tidak terpenuhinya kontrak sewa pesawat dan bahan bakar penerbangan.

Sedangkan pada tahun 2014 hingga 2024, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan 91 renovasi dan pembangunan bandara baru. Lebih detail pembangunan 27 bandara baru dan rehabilitasi 64 bandara. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel