Bisnis.com, JAKARTA – Kantong konglomerat Prajogo Pangestu akan segera bertambah besar berkat rencana PT Barito Pacific Tbk membagikan dividen dan saham bonus. (BRPT).

Barito Pacific akan segera membagikan dividen tunai tahun buku 2024 untuk tahun fiskal 2023 pada Jumat (19/7/2024). Sementara itu, pemegang saham BRPT yang berhak juga akan mendapatkan saham bonus.

Barito Pacific membagikan dividen sebesar US$5 juta atau setara Rp 81,87 miliar (perkiraan kurs Rp 16.374 per dolar AS). Dengan demikian, pemegang saham BRPT yang berhak akan mendapat Rp 0,873 per saham.

Selain dividen tunai, Barito Pacific juga akan membagikan saham bonus kepada pemegang saham BRPT yang berhak.

Rinciannya, pengalihan tersebut melibatkan pembagian saham bonus secara proporsional kepada para pemegang saham, sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau Rp 15 miliar. 

Sedangkan rasio saham bonus adalah setiap 625 saham, investor yang terdaftar akan mendapat 1 saham bonus pada 28 Juni 2024. 

Menurut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Prajogo Pangestu memiliki 66.747.062.073 saham BRPT hingga Selasa (16/7/2024).

Dengan jumlah tersebut, Prajogo Pangestu diperkirakan akan mendapat saham bonus sekitar 106,79 juta saham. Selain itu, nilai dividen yang diterima sekitar RUB 58,27 miliar.

Kekayaan bersih Prajogo Pangestu turun $40 juta atau 0,07% dalam satu hari, menurut Forbes Real Time Billionaire per Kamis (18 Juli 2024). Kekayaannya saat ini mencapai US$60,4 miliar.

Sekadar informasi, Barito Pacific melaporkan penurunan laba bersih sebesar 61,96% menjadi US$8,85 juta atau setara Rp 140,60 miliar (kurs Rp 15.873) pada kuartal I 2024.

BRPT melaporkan penurunan laba bersih sebesar 61,96% menjadi $85,85 juta dibandingkan $23,28 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal I 2024, pendapatan BRPT sebesar US$618,59 juta atau setara Rp9,81 triliun. Pendapatan ini lebih rendah 4,93% dibandingkan kuartal I-2023 yang tercatat sebesar $650,73 juta.

Pendapatan ini kembali didominasi oleh penjualan domestik sebesar $546,50 juta. Penjualan ekspor mencapai $72,08 juta, naik dari sebelumnya $123,22 juta.

Di tengah penurunan pendapatan, beban pokok justru naik hingga US$501,33 juta atau setara Rp7,95 triliun. Pengeluaran ini meningkat sedikit sebesar 0,57% dari tahun ke tahun menjadi $498,49 juta.

Namun, beberapa beban juga meningkat, seperti total beban menjadi $35,33 juta dan beban keuangan menjadi $83,96 juta.

Total liabilitas BRPT per Maret 2024 kemudian tercatat sebesar $5,90 miliar atau kurang pada akhir periode 2023 sebesar $6,03 miliar. Rinciannya: Liabilitas lancar sebesar $1 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar $4,90 miliar.

Sementara itu, BRPT juga melaporkan total modal sebesar US$4,14 miliar atau lebih tinggi pada akhir tahun 2023, yaitu sebesar US$4,11 miliar. Sedangkan total aset BRPT tercatat sebesar $10,04 miliar. 

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.