Bisnis.com, JAKARTA – Empat anggota keluarga terkaya di Inggris, keluarga Hinduja, resmi divonis penjara di Swiss karena mengeksploitasi pekerja.

Taipan kelahiran India Prakash Hinduja, istrinya Kamal, putranya Ajay, dan menantu perempuannya Namrata dihukum karena mengeksploitasi pekerja rumah tangga di vila tepi danau mereka di Swiss. 

Diduga, mereka menyita paspor para pekerja, melarang mereka keluar rumah, dan memaksa mereka bekerja hingga 18 jam sehari.

Keluarga tersebut dijatuhi hukuman antara empat hingga empat setengah tahun penjara.

Lantas siapakah keluarga miliarder ini? 

Menurut Sunday Times, bulan lalu keluarga di balik Grup Hinduja menduduki puncak Daftar Orang Terkaya Sunday Times Inggris, dengan kekayaan gabungan sebesar US$70,8 miliar atau setara Rp1,153 triliun. 

Mereka juga masuk dalam peringkat 20 keluarga terkaya di Asia. 

Grup Hinduja sendiri merupakan konglomerat transnasional asal India yang beroperasi di berbagai sektor antara lain teknologi informasi, media, kelistrikan, real estate, dan layanan kesehatan. 

Kelompok ini dipimpin oleh ketuanya Gopichand Hinduja, seorang miliarder India-Inggris yang merupakan saudara laki-laki Prakash Hinduja. Prakash adalah presiden Grup Hinduja di Eropa dan mengelola operasi kelompok tersebut di Jenewa. 

Menurut laporan Forbes, dia dan istrinya saat ini tinggal di Monaco dan memiliki properti di London, termasuk Raffles London Hotel. 

Prakash Hinduja, 79 tahun, divonis bersalah pada tahun 2007 atas tuduhan serupa dalam kasus pajak terpisah yang diajukan oleh otoritas Swiss. 

Dia diberikan kewarganegaraan Swiss pada tahun 2000 setelah tinggal di negara tersebut sejak tahun 1980an.  Kasus eksploitasi manusia

Pengadilan mengatakan keempat orang tersebut bersalah karena mengeksploitasi pekerja dan memberikan pekerjaan ilegal, memberikan sedikit sekali tunjangan kesehatan dan membayar upah yang kurang dari sepersepuluh upah untuk pekerjaan serupa di Swiss.

Jaksa mengatakan para pekerja menggambarkan lingkungan kerja yang “dipenuhi rasa takut” yang diprakarsai oleh Kamal Hinduja, 75 tahun.

Keluarga tersebut diduga membayar staf rumah tangga sekitar 325 franc Swiss, atau sekitar US$545, sebulan, 90 persen lebih rendah dari tarif saat ini, kata hakim.

Para pekerjanya sebagian besar adalah orang India yang buta huruf dan tidak dibayar dalam franc Swiss tetapi dalam rupee India. Pembayaran mereka juga disetorkan ke bank-bank di negara asal mereka yang tidak dapat mereka akses.

Para pekerja terpaksa bekerja dengan sedikit atau tanpa cuti tahunan. Mereka juga terpaksa tidur di ruang bawah tanah, terkadang di kasur yang ada di lantai.

Atas perlakuan tersebut, Ajay Hinduja dan istrinya Namrata divonis empat tahun penjara, sedangkan ibu dan ayahnya divonis empat setengah tahun penjara. 

Terdakwa kelima, Najib Ziazi, kepala bisnis keluarga, tidak melewatkan hukuman percobaan selama 18 bulan.

Terungkap di pengadilan pekan lalu bahwa keluarga tersebut telah mencapai penyelesaian yang dirahasiakan dengan jaksa.

Pihak berwenang Swiss menyita berlian, rubi, kalung platinum dan perhiasan serta properti lainnya sebagai antisipasi bahwa berlian tersebut dapat digunakan untuk membayar biaya hukum dan kemungkinan denda.

Menyusul putusan tersebut, jaksa Yves Bertossa juga meminta perintah penahanan segera terhadap Ajay dan Namrata Hinduja, dengan alasan bahwa mereka tidak boleh meninggalkan Swiss. 

Namun, hakim menolak permintaan tersebut, dan menerima argumen pembela bahwa keluarga tersebut memiliki hubungan dengan Swiss. Tercatat, Kamal Hinduja dirawat di rumah sakit di Monaco, dan tiga anggota keluarga lainnya ikut bersamanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel