Bisnis.com, Jakarta – Wahana Dirgantara Super atau High Altitude Platform Station (HAPS) diharapkan menjadi terobosan baru dalam penyediaan infrastruktur internet di kawasan terpencil dan pedesaan.
Berbeda dengan satelit orbit rendah (LEO) Starlink milik Elon Musk, Haps terbang jauh lebih rendah, sekitar 20 kilometer di atas permukaan bumi.
Airbus adalah salah satu produsen Haps yang terkenal. Airbus memproduksi Haps yang disebut Zephyr dengan merek Aalto. Drone tersebut memiliki berat sekitar 75 kilogram dan memiliki lebar sayap 25 kilometer.
Haps Zephyr terbang di atmosfer, atau lapisan kedua atmosfer bumi. Jika ketinggian stratosfer bumi berkisar antara 15 kilometer hingga 50 kilometer, maka ketinggian penerbangan Harps adalah 60.000 kaki di atas permukaan bumi atau sekitar 18 hingga 20 kilometer. Bagaimana cara kerja Zephyr Haps Aalto?
Menurut situs resminya, Zephyr menggunakan 100% energi ramah lingkungan yaitu energi matahari. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Airbus, Zephyr mampu bertahan di stratosfer selama 64 hari.
Airbus telah melakukan penelitian ekstensif, desain, dan pengujian penerbangan selama hampir 20 tahun sebelum meluncurkan produk ini. Tak hanya itu, Zephyr juga telah terbang di udara selama lebih dari 4.000 jam, yang diklaim Airbus sebagai durasi penerbangan terlama. teknologi.
Airbus mengatakan Zephyr adalah teknologi inovatif yang memberikan solusi baru untuk mengatasi tantangan konektivitas jangka panjang dengan lebih efektif dan efisien, terutama di daerah pedesaan.
Daerah terpencil dan medan terjal seringkali menjadi kendala bagi perusahaan telekomunikasi dalam menyediakan jaringan. Perusahaan telekomunikasi harus menggunakan satelit yang cukup mahal untuk menyediakan layanan internet ke daerah terpencil.
Zephyr memiliki cakupan wilayah sekitar 7.500 kilometer persegi atau setara dengan 250 menara, dan berfungsi sebagai menara udara yang dapat terhubung ke jaringan operator seluler.
Hal ini menjadikannya solusi ideal untuk memperluas jangkauan di wilayah berpenduduk jarang atau medan yang menantang.
Untuk pertama kalinya, operator jaringan seluler dan entitas lain yang membutuhkan konektivitas dapat memperluas jangkauan jaringan ke wilayah pedesaan, meningkatkan kualitas layanan, dan memperluas basis pelanggan mereka.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel