Bisnis.com, JAKARTA – Jika Anda pernah merasakan rasa lelah dan tidak nyaman di dada setelah makan, Anda pasti familiar dengan perut kembung.

Penyakit refluks gastroesofageal, umumnya dikenal sebagai gastroesophageal reflux (GERD), adalah suatu kondisi umum yang dialami sebagian besar dari kita pada suatu waktu.

Beberapa orang terkena penyakit ini dan mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang. Namun, bagi banyak dari kita, beberapa perubahan dapat mengurangi risiko naiknya asam lambung.

Refluks asam, yang biasa dikenal dengan mulas, terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan, kata Julie Lichtman, RD, LDN, ahli gizi di Temple University Health System seperti dilansir eatwell.

“Ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah, katup antara esofagus dan lambung, tidak menutup dengan baik sehingga asam bisa keluar,” ujarnya. dia menjelaskan.

Ia menjelaskan, perasaan tidak menyenangkan ini bisa berlangsung beberapa menit, atau bisa berjam-jam. Namun, jika rasa sakitnya terus-menerus atau parah, Anda mungkin menderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal, 20% orang Amerika menderita GERD. Anda lebih mungkin terkena GERD jika Anda sedang hamil, mengonsumsi obat-obatan, merokok, atau kelebihan berat badan atau obesitas. 5 Kebiasaan Mengejutkan yang Bisa Memperburuk GERD

Dalam banyak kasus, ada kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya namun dapat menimbulkan masalah serius. Kabar baiknya adalah kebiasaan ini sering kali mudah diperbaiki dengan melakukan beberapa perubahan sederhana pada kebiasaan Anda. 1. Minum melalui sedotan

Anda mungkin tidak berpikir dua kali untuk meraih green, namun ada satu kebiasaan yang harus Anda hindari jika ingin fleksibel.

Penggunaan ganja dapat menyebabkan Anda menelan terlalu banyak udara, meningkatkan pembengkakan dan tekanan pada perut, yang dapat menyebabkan sembelit. 2. Berbaring Saat Tidur

Kurang tidur bisa mempengaruhi keasaman, terutama setelah makan. Jika Anda [menggunakan] bantal datar saat tidur, posisi perut dan kerongkongan Anda sama sehingga gula lambung mudah naik ke kerongkongan. 3. Kenakan pakaian ketat

Lapisan lambung bisa rusak karena meningkatnya tekanan pada lambung. Celana bukan satu-satunya masalah. Menurut Riker, pakaian lain seperti ikat pinggang dan celana ketat juga bisa menjadi penyebabnya. 4. Postur tubuh yang buruk saat makan

Tidak hanya waktu makan yang mempengaruhi perkembangan asam. Posisi Anda juga penting. “Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat makan, bisa menyebabkan naiknya asam lambung.

Sebab, postur tubuh yang buruk dapat membuat perut tegang sehingga mendorong asam kembali ke kerongkongan dan menyebabkan naiknya asam lambung. 5. Penyalahgunaan narkoba

Beberapa obat dapat mengiritasi lambung dan kerongkongan, sehingga memperburuk gejala. Secara khusus, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen mempengaruhi produksi zat yang disebut prostaglandin yang berperan penting dalam melindungi lambung dari refluks asam.

Hindari mengisi perut dengan makan dalam porsi kecil namun sering. Hal ini akan menjaga tekanan pada perut, dan membantu mengurangi kemungkinan peningkatan tekanan perut. Gunakan juga makanan yang membantu meredakan sakit punggung, seperti oatmeal.  2. Hindari tidur setelah makan

Memberi diri Anda cukup waktu untuk mencerna makanan sebelum tidur adalah hal yang penting. Saat Anda berbaring, berat badan tidak membantu menahan makanan di perut Anda.

Makanan manis dan asam dapat mengencangkan sfingter esofagus bagian bawah sehingga menyebabkan isi mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan refluks lemak dan asam.

Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak dan mengurangi perubahan suasana hati, usahakan untuk tidak tidur setidaknya dua jam setelah makan. 3. Angkat kepalamu

Untuk menghindari pusing akibat berbaring setelah makan, usahakan kepala tetap tegak. Cobalah tidur dengan bantal yang membantu mencegah lemak perut naik saat Anda tidur. 4. Hindari memakai pakaian ketat

Jika Anda mengalami refluks asam, pakaian yang Anda kenakan dapat memberikan pengaruh besar. Hindari celana dan ikat pinggang yang ketat dan pilihlah pakaian yang longgar untuk menghindari terlalu banyak tekanan pada perut. Usahakan juga untuk menghindari pakaian ketat lainnya seperti celana panjang atau celana panjang.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA