Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, para pemimpin daerah punya cara tersendiri dalam memanipulasi tingkat inflasi agar tetap rendah di daerah yang dipimpinnya.
Tito menjelaskan, selama ini penerapan sanksi kepada kepala daerah terbukti gagal mengendalikan inflasi. Kemungkinan terburuknya, dia akan memecat kepala daerah yang tidak bisa mengendalikan inflasi.
Di sisi lain, ada pula penghargaan bagi pemimpin daerah yang berhasil mengendalikan inflasi. Setiap tiga bulan sekali, lanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memberikan insentif sekitar Rp6 miliar-10 miliar kepada pemerintah daerah yang terbukti mampu mengendalikan inflasi.
Untuk itu, Tito mengungkapkan, banyak pemimpin daerah yang kini punya taktik cerdik untuk menjaga laju inflasi tetap rendah. Salah satunya, para kepala daerah akan mengunjungi kantor lembaga pendataan inflasi, khususnya Badan Pusat Statistik (BPS).
“Pendekatan barunya, kepala daerah segera mendatangi kantor BPS di kabupaten/kota masing-masing, ‘Tolong jumlah kami bertambah!’ “Saya paham,” kata Tito dalam acara Penghargaan Hari Statistik Nasional 2024 yang ditayangkan di kanal YouTube BPS Statistik, Kamis (26/9/2024).
Menurut dia, jika BPS menolak bekerja sama mengatasi angka inflasi, maka para pemimpin daerah tidak akan kehabisan kemauan. Tito menjelaskan, kepala daerah punya cara lain, yakni mengecek pergerakan BPS: mereka melakukan survei di pasar mana pun.
Mantan Kapolri ini mengungkapkan, Kepala Daerah akan membuat pasar tawar dadakan sebelum BPS melakukan survei pasar. Dengan begitu, harga komoditas bisa murah meski tidak mencerminkan kenyataan.
“Tolong teman-teman BPS pintar-pintarnya cara seperti ini, [misalnya] ‘Oh pak, biasanya saya ambil datanya di sana’, tapi bawa datanya ke tempat lain, karena kami [resmi] pemerintah pusat] ingin mendapatkan data yang akurat. akurat supaya tidak salah”, tanya Tito.
Lebih lanjut, dia menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memperhatikan inflasi karena berkaitan dengan daya beli masyarakat. Diakuinya, Jokowi rutin mengecek harga komoditas sehingga sering ke pasar untuk bekerja.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel