Bisnis.com, Purwakarta – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hassan mengirimkan Nexalum Nexium dan Nex Color Coated Steel milik PT Tata Metal Lestari senilai total 24 miliar ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico.
Hingga Jumat (21/6/2024), kedelapan kontainer tersebut masing-masing bernilai US$200.000 (setara 3,2 miliar).
Julhas kepada sekelompok media, Jumat, 21/6/2024: “Pagi ini kami melepas produk dari PT Tata Metals Lestari senilai US$ 200.000 per unit.”
Julhas hari ini mengapresiasi kegiatan ekspor PT Tata Metal Lestari yang dinilainya turut berkontribusi menyelamatkan perekonomian Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga bangga dengan kemajuan yang dicapai perusahaan pelayaran di Australia. Pasalnya, kata Julhas, neraca perdagangan Indonesia dengan Australia masih defisit.
Alhasil, defisit perdagangan dengan negara tersebut bisa dikurangi dengan melakukan ekspor ke Australia. “Ini yang paling penting. Kita berharap ini bisa mengurangi kerugian dunia usaha,” ujarnya.
Pada periode Januari-April 2024, Indonesia melaporkan defisit perdagangan dengan Australia sebesar US$3.096,1 juta, sedangkan ekspor sebesar US$1.498,3 juta.
Julhas mengatakan pemerintah akan terus mendorong ekspor Indonesia dengan membuka pasar baru dan membuat perjanjian dagang dengan negara lain.
Vice President PT Tata Metals Lestari Stefanos Koswandi mengungkapkan pada kuartal I 2023 ekspor baja perusahaannya mengalami peningkatan. Ia menyebutkan, terjadi peningkatan sebesar 8,2 persen atau 3.180 ribu ton dibandingkan periode sebelumnya.
“Kontribusi ekspor semakin penting karena menunjukkan bahwa industri baja dalam negeri sangat penting bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Sejauh ini, kata Stefanus, 30% kapasitas Tata Metal Lestari diperuntukkan untuk ekspor. Dengan capaian keunggulan tersebut, perseroan berencana menginvestasikan sekitar 1,5 miliar nilai investasi pada tahun 2025, tidak termasuk lahan dan pengembangan.
“Jika kita berinvestasi, kita akan menciptakan lapangan kerja dan memberikan kepemimpinan kepada usaha kecil dan menengah,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Jaringan WA