Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendukung pengembangan pasar kredit karbon Asia-Pasifik menuju perdagangan digital, termasuk fasilitasi perdagangan dan pembangunan infrastruktur digital.
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag) menilai pentingnya interkoneksi pasar kredit karbon di kawasan Asia-Pasifik untuk mendukung transisi energi yang bersih dan berkeadilan. Tak hanya itu, Budi menilai pasar kredit karbon juga bermanfaat bagi Indonesia.
Budi mengatakan Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan pertukaran perdagangan karbon dan kredit karbon yang saling berhubungan di tingkat regional.
Mengacu pada pernyataan Utusan Energi dan Lingkungan Hidup pada COP29, Budi mengatakan kredit karbon Indonesia berjumlah 577 juta ton karbon.
Oleh karena itu, pertukaran perdagangan karbon perlu dioptimalkan dan interoperable agar dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Indonesia, kata Budi dalam keterangan resmi yang dikutip, Minggu (17 November 2024).
Lebih lanjut Pak Budi menjelaskan, pemerintah meluncurkan Carbon Exchange pada 26 September 2023 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan diatur langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia secara bertahap meluncurkan kebijakan pasar karbon di dalam negeri,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa di masa depan ia berharap dapat mendukung pasar kredit karbon yang terkait dengan perekonomian APEC. Selain itu, tujuan Indonesia adalah menurunkan emisi domestik sebesar 31,89% dan menurunkan emisi sebesar 43,2% melalui kerja sama internasional.
Budi mengatakan salah satu bukti komitmen Indonesia terhadap perdagangan karbon tercermin dalam kebijakan nasional Indonesia yang membentuk badan karbon nasional guna meningkatkan partisipasi sektor publik dan swasta dalam mitigasi dampak perubahan iklim.
Pada saat yang sama, Pak Budi menekankan pentingnya perdagangan tanpa kertas dan juga fokus pada perdagangan digital. Ia meyakini hal ini sangat penting untuk mengatasi kesenjangan digital di masyarakat, mengembangkan e-commerce, dan membangun ekosistem layanan keuangan digital.
“Perdagangan digital lintas batas sangat penting bagi perdagangan internasional,” tutupnya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel