Bisnis.com, JAKARTA – Dua indeks sektor konsumen akan bergerak ke kutub berbeda sepanjang tahun 2024. Namun, saham emiten sektor barang konsumsi dinilai bullish dilatarbelakangi arah politik Idan Prabo, khususnya rencana makan bebas nutrisi. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IDX Consumer Cyclicals telah menguat 8,58% dalam setahun terakhir (YtD). Di sisi lain, Indeks Konsumen Non-Siklikal BEI justru melemah terkoreksi 1% sejak awal tahun. 

Wakil Presiden Infovesta Waan Hendriana mengatakan sektor barang konsumsi akan mendapat manfaat dari program makan siang gratis di bawah pemerintahan Prabo Subianto. 

“Setidaknya yang langsung kita lihat adalah dia mengalihkan sebagian subsidi, mungkin bahan bakar, ke makan siang gratis. Jadi, sektor barang konsumsi seharusnya mendapat manfaat di hari-hari pertama pemerintahan Pac Prabo,” ujarnya, Senin (9 /2). /2024). 

Namun, dia mengatakan investor harus mempertimbangkan fundamental emiten, prospek bisnis, dan likuiditas saham sektor tersebut. 

Selain program makan bergizi gratis, Wawan menambahkan, investor juga menunggu pengumuman susunan kabinet Pravo-Gibran, sikap pemerintahan baru terhadap AS dan China, serta prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. 

Ia juga menilai transisi pemerintahan berjalan baik dan RAPBN yang siap “seperti biasa” akan mampu mendukung kinerja pasar saham. 

Dalam risetnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutento dan Sabella Nur Amalia mengatakan pada kuartal III katalis kinerja emiten konsumer relatif sepi.

“Kami melihat potensi katalis pilkada serentak November 2024, selain anggaran bansos,” tulisnya dalam kajian, dikutip Selasa (9/03/2024). 

Mengacu pada prakiraan tahun 2025, Natalia dan Sabala memperkirakan arah kebijakan anggaran pemerintah akan terus mendukung daya beli keluarga.

Selain itu, sektor ini juga diperkirakan akan mendapat angin segar dari apresiasi nilai tukar rupee terhadap dolar AS yang berpotensi meningkatkan daya beli. 

“Kami yakin penurunan akan terus terjadi pada kuartal III 2024,” imbuhnya. 

Meski begitu, BRI Danareksa Sekuritas menyukai emiten konsumen yang memiliki posisi pasar domestik yang kuat sehingga mampu bertahan di masa penuh gejolak, mendapat kontribusi penjualan ekspor, serta meredam fluktuasi harga komoditas dan volatilitas nilai tukar. 

“Pilihan utama kami adalah ICBP dengan rekomendasi beli dan target harga Rp13.400 karena ICBP memiliki pertumbuhan volume penjualan yang kuat dan pendapatan berpotensi meningkat,” tulisnya.

Selain ICBP, MYOR juga mendapat rekomendasi Beli dengan target harga Rp 3.350 per saham. MYOR dinilai memiliki pangsa pasar yang kuat baik di dalam negeri maupun ekspor. 

——-

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel