Bisnis.com, Jakarta – Banyak bank digital yang menawarkan bunga deposito atau dana pihak ketiga (DPK) hingga 9% lebih tinggi untuk menjaring lebih banyak simpanan nasabah. Bagaimana perkembangan deposito bank digital pada kuartal pertama tahun 2024?

Misalnya saja salah satu bank digital yaitu PT Bank Cbank Indonesia yang didirikan oleh C Group yang menawarkan produk simpanan dengan suku bunga hingga 6% per tahun. 

Bank Saqu Astra menawarkan fitur Busposito kepada pelanggannya. Fungsi ini memungkinkan pembukaan simpanan bersama. Semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi, semakin tinggi pula tingkat bunga yang ditawarkan. Di sini bunga tabungannya bisa sampai 7%.

Bank digital lainnya, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC menawarkan produk simpanan hingga 8% per tahun. PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) merupakan produk tabungan dari Credivo Group dengan suku bunga hingga 8,75%.

Faktanya PT Bank Amar Indonesia TBK. (AMAR) menawarkan produk tabungan dengan suku bunga tinggi hingga 9% per tahun. 

Senior Vice President Finance Amar Bank David Viravan mengatakan Amar Bank memberikan bunga tabungan sesuai keinginan nasabah.

“Kalau mereka pemburu suku bunga, kami akan sampaikan kepada mereka ada cara untuk mendapatkan uang muka 9%, tapi mereka diblokir selama tiga tahun,” ujarnya dalam laporan publik, Rabu (29/5/2024).

Namun, selain menawarkan suku bunga tinggi, Bank Amar juga menawarkan pilihan lain bagi nasabah. “Bagi teman-teman yang mencari keselamatan, ada brankas,” ujarnya.

Bank Amar sendiri menawarkan produk tabungan dengan fitur keamanan yang mengandalkan Artificial Intelligence (AI) atau brankas.

Sebelumnya, Direktur Utama Chrome Bank Indonesia Anton Harmawan mengatakan Bank Chrome menawarkan suku bunga deposito yang tinggi untuk menarik minat nasabah. “Agar tetap dapat diakses oleh pengguna, Chrome membedakan produk dan layanan. Chrome Bank menawarkan produk dan layanan yang berbeda dari bank tradisional, seperti suku bunga yang lebih tinggi, fitur yang fleksibel, dan edukasi keuangan,” ujarnya kepada Business. Waktu lalu (4/4/2024).

Sementara itu, Direktur Utama CBank Indonesia Sasmaya Tuhuleli mengatakan meski menawarkan suku bunga tinggi, namun bunga sebenarnya bukan pertimbangan terpenting bagi nasabah dalam menggunakan layanan CBank. “Mereka [nasabah] lebih mementingkan free transfer, tidak terlalu memperhatikan suku bunga. Tapi kalau ada free transfer, ada konsekuensinya,” ujarnya. 

Bhim Yudhishtar, Direktur Eksekutif Center for Economic and Legal Studies (CELIOS) mengatakan tren suku bunga tinggi pada bank digital akan terus berlanjut tahun ini, dan situasi ini akan berlanjut hingga tiga tahun ke depan.

“Selain itu, persaingan dana di pasar semakin ketat karena perbankan juga harus bersaing dengan obligasi pemerintah yang bunganya tinggi,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu. 

Menghemat kinerja

Meski menawarkan suku bunga deposito yang tinggi untuk menarik nasabah menyimpan uangnya di bank digital, namun kenyataannya kinerja tabungan beberapa bank digital masih menurun.

Misalnya, Bank Amar memperoleh DKK sebesar Rp 951,25 miliar pada kuartal I 2024, turun 21,68% year-on-year (YoY) dibandingkan sebelumnya Rp 1,21 triliun. Seabank juga mengurangi simpanan sebesar 5,9% year-on-year menjadi Rp 24,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2024.

Selanjutnya, Bank Neo Commerce memperoleh DPK sebesar Rp14,35 triliun, turun 2,75% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp14,75 triliun.

Di sisi lain, terdapat bank digital yang memiliki kinerja tabungan sangat baik. Chrome Bank yang menawarkan suku bunga tabungan hingga 8,75% ini memperoleh simpanan sebesar Rp 752,54 miliar pada kuartal I 2024, meningkat 418,36%. Penghimpunan simpanan bank digital ini pun meningkat 422,07% menjadi Rp 654,41 miliar.

Bank digital lainnya seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) juga mencatatkan peningkatan DPK. Tercatat penghimpunan DPK Bank Jago sebesar Rp13,2 triliun pada Maret 2024 dibandingkan Rp9,3 triliun pada Maret 2023.

Begitu pula dengan BBHI yang menyalurkan DPK sebesar Rp 5,31 triliun, naik 3,7% pada kuartal I 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel