Bisnis.com, Jakarta – Saham PT Aspirasi Life Indonesia Tbk. (ACES) yang mengelola toko ritel Ace Hardware Indonesia mengalami kenaikan sebesar 11,04% pada bulan lalu. Namun sebagian besar analis yang mengkaji saham ACES telah memberikan rekomendasi beli.
Berdasarkan data Bloomberg, saham ACES berada di harga Rp 725 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (21/8/2024). ACES melemah 10 poin atau -1,36%.
Alhasil, ACES turun 11,04% pada bulan lalu. Namun ACES masih melemah tipis 0,69% dan naik 4,32% dari level harga 1 tahun lalu.
Terbaru, Analis Mandiri Sekuritas memberikan ACES rating beli dengan target harga Rp 1.110 per saham. Selain itu, Analis Bahana Securitas Christine Natasya juga merekomendasikan Beli ACES dengan target harga Rp 900 per saham.
Di sisi lain, Macquarie memberikan peringkat Hold kepada ACES dengan target harga Rp 1.000 per saham, sedangkan HSBC memberikan peringkat Netral atau Jual kepada ACES dengan target harga Rp 625 per saham.
Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, 19 dari 24 analis sedang mengkaji saham ACES untuk mendapatkan rekomendasi beli. Selain itu, 3 analis merekomendasikan HOLD atau HOLD dan 2 analis lainnya menyarankan investor untuk JUAL saham ACES.
Berdasarkan konsensus analis Bloomberg, target harga saham ACES 12 bulan ke depan adalah Rp 961 per saham. Target tersebut menunjukkan potensi kenaikan sebesar 32,55% dari posisi saat ini.
Rekomendasi Analis untuk Saham ACES
Sumber: Bloomberg, Kebijakan.
Dalam riset terbaru, Analis Samueli Securitas Jonathan Guiadi dan Belva Monica melakukan aksi Beli Beli pada saham ACES dengan target harga Rp 930 per saham. Target tersebut mewakili perkiraan price to earnings ratio (PER) sebesar 15,9 kali, dividen yield sebesar 3,6%, pertumbuhan earnings per share (EPS) sebesar 12,5%, dan return on equity sebesar 13,5% pada tahun 2024.
Menurutnya, peluang ACES muncul dari pemulihan ekonomi masyarakat kelas menengah atas dan kecepatan ekspansi pasar di luar Pulau Jawa.
“Laba ACES berpotensi terus tumbuh pada Semester II/2024. Kinerja saham ACES saat ini memberikan peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi, tulis mereka dalam studi yang dilansir Rabu (21/8/2024).
Di sisi lain, ACES mungkin menghadapi tantangan akibat depresiasi rupee, risiko hilangnya daya beli, dan tekanan margin akibat rencana pengenaan bea masuk terhadap produk asal Tiongkok.
Sebelumnya, Business Advisor Ajayb Securitas Ratih Mustikoningsih mengaku tertarik melihat emiten di sektor ritel seperti ACES. Sebab, indeks konsumen stabil dan rupee menguat.
Indeks Keyakinan Konsumen Dalam Negeri (IKK) juga naik menjadi 123,4 pada Juli 2024 atau sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 123,3.
Ajayb Securitas memberikan rekomendasi RA untuk ACES dalam risetnya dengan target harga di level Rp 770.
Secara terpisah, analis ekuitas OCBC Sekuritas William Siregar menjelaskan dalam risetnya, setelah lisensi Ace Hardware Corporation berakhir, ACES tidak wajib menyisihkan 0,6% dari penjualan sebagai royalti.
Namun penghematan tersebut akan diimbangi dengan biaya investasi sebesar 1% dibandingkan penjualan pergantian merek pada Semester I/2025.
Menurut William, masa transisi ini akan menimbulkan ketidakpastian konsumen terhadap merek baru ACES yang berpotensi mempengaruhi penjualan dalam jangka pendek.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel