Bisnis.com, JAKARTA –

PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) mengungkap rencana akuisisi beberapa lembaga keuangan yang santer dibicarakan di Indonesia.

Presiden Maybank Indonesia Steffano Ridwan mengatakan akuisisi tersebut merupakan salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk memperluas bisnis manajemennya. Tapi itu masih salah satu dari beberapa opsi yang dipertimbangkan perusahaan, katanya. Hal itu disampaikannya usai konferensi pers mengenai kemitraan strategis antara Maybank Indonesia dan Batumbu di Jakarta, Kamis (19//2024).

“Kami berharap Maybank Indonesia dapat membangun ekosistem yang lebih kuat melalui kolaborasi atau akuisisi di masa depan,” kata Steffano.

Steffano menambahkan Maybank Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas ekosistemnya, khususnya dengan pihak ketiga. Ia mencontohkan kerja sama dengan perusahaan Batumbu dengan mengalokasikan dana sebesar 1 triliun dolar AS untuk sektor UKM. Sebelumnya, Maybank Indonesia berinvestasi di Modalku Group.

“Kami selalu terbuka untuk meningkatkan kerja sama strategis, terutama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, jika sejalan dengan visi dan misi kami,” tegas Steffano.

Di saat yang sama, beredar kabar akuisisi banyak lembaga keuangan seperti JMA Syariah Insurance dan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN), Maybank Indonesia membantah rencana tersebut. CEO Maybank Indonesia Yessika Efendi dalam siaran persnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (4/9/2024) mengatakan pemberitaan media tersebut tidak benar.

“Perusahaan menegaskan bahwa informasi yang dilaporkan tidak akurat dan manajemen tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham perseroan,” kata Yesika.

Manajemen Panin Bank juga membantah terlibat dalam informasi tersebut dan menyatakan tidak mengetahui kebenaran informasi merger dan akuisisi tersebut.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA