Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) mengatakan masuknya TPIA ke dalam indeks MSCI diharapkan dapat meningkatkan minat investor terhadap saham-saham tersebut.
Chief Financial Officer Chandra Esri Group Andre Khor mengatakan masuknya Chandra Esri Group ke dalam MSCI Global Standard Index diharapkan dapat meningkatkan visibilitas TPIA di mata berbagai investor institusi di seluruh dunia. Harapannya, saham TPIA akan menghasilkan likuiditas yang lebih besar dan berpotensi mengurangi biaya modal.
“Bagi investor saat ini, penambahan ini memberikan konfirmasi atas posisi pasar Chandra Asri Group dan praktik tata kelola yang solid,” kata Binis saat dihubungi, Kamis (16/05/2024).
Yang lain mengatakan masuknya Grup Chandra Asri dalam indeks global MSCI merupakan bukti kinerja keuangan yang solid, inisiatif pertumbuhan strategis dan komitmen terhadap keberlanjutan.
MSCI mengakui kapitalisasi pasar Chandra Asri Group yang mengesankan dan kapitalisasi pasar bebas disesuaikan, yang mencapai ambang batas indeks. Inklusi ini menegaskan posisi Chandra Asri Group sebagai pemain utama dalam industri bahan kimia dan infrastruktur global.
Pada penghujung hari pertama perdagangan hari ini, Kamis (16/5/2024), TPIA berada di Rp 9.250 per saham atau naik 1,37%. Pada perdagangan, TPIA bergerak dari Rp 9.100 menjadi Rp 9.275 per saham.
Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp 800,23 triliun dengan PER minus 380,71x dan PBVR 18,60x.
Sebelumnya, TPIA termasuk dalam rebalancing indeks MSCI periode Mei 2024 yang berlaku efektif pada 3 Juni.
Pada kategori MSCI Global Standard Indexes, Morgan Stanley memasukkan emiten Prajogo Pangestu TPIA dan mengecualikan dua emiten yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR).
Pada kategori MSCI Global Small Cap Indexes, MSCI mencantumkan nama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Compa Tbk. (ULTJ).
Yang dikeluarkan dari konstituen adalah emiten Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO), PT Astrindo Nusantara Tbk. (BIPI), PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP), PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP).
MSCI adalah kependekan dari Morgan Stanley Capital International, yang merupakan indeks saham yang diluncurkan oleh Morgan Stanley International Research Institute.
Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel