Bisnis.com, Jakarta- Dua produsen pertambangan logam, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan PT Banyak Tambang Tbk. (ANTM) telah dimasukkan dalam MSCI Indonesia Small Cap Global Index untuk diseimbangkan kembali pada akhir bulan ini. 

Berdasarkan keterangan Selasa (13/8/2024), INCO divisi regional dan ANTM ditutup berbeda. Saham INCO menguat 0,52% atau 20 poin ke Rp 3.870, sedangkan ANTM flat di Rp 1.310 per saham. 

Secara historis, saham ANTM melemah 23,17% year-to-date (YtD). Begitu pula dengan saham kawasan INCO yang mengalami koreksi sebesar 8,68% sejak awal tahun ini. 

Meski demikian, sebagian besar analis yang dihimpun Bloomberg masih memberikan rekomendasi positif pada saham produsen nikel tersebut. Pemeringkatan saham INCO didasarkan pada konsensus analis, 16 analis memberikan peringkat Beli, 10 analis merekomendasikan Hold dan 2 analis merekomendasikan Jual. 

Target harga saham INCO 12 bulan ke depan adalah Rp 4.671 per saham berdasarkan konsensus analis Bloomberg. 

Sedangkan harga saham ANTM bisa mencapai Rp 1.710 per saham dalam waktu 12 bulan berdasarkan konsensus Bloomberg. 

Target tersebut berdasarkan rekomendasi 27 analis yang meliput ANTM, dimana 20 analis merekomendasikan beli, 6 analis merekomendasikan hold, dan 1 analis merekomendasikan jual. 

Baru-baru ini, Analis Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan, merekomendasikan stocking saham ANTM dengan target harga Rp 1.480 dan stocking saham INCO dengan target harga Rp 4.240 per saham. 

Untuk saham INCO, Muhammad Farrash, analis Samuel Securitas, merekomendasikan Hold dengan target harga Rp 4.000 dan analis RHB Research merekomendasikan Sell dengan target harga Rp 4.000 per saham. 

Sementara penawaran beli kompak dilakukan Mandiri Securitas, BNI Securitas dan Bank DBS untuk saham ANTM dengan target harga masing-masing Rp 1.900, Rp 1.900, dan Rp 1.800 per saham. 

Rekomendasi analis terhadap saham INCO

Sumber: Bloomberg.

Dalam risetnya, Rizkia mengatakan perkiraan produsen logam tersebut pada semester II 2024 dibayangi oleh perang dagang AS-China, perlambatan ekonomi China, dan sentimen kelebihan pasokan dari Indonesia. 

“Kami memperkirakan harga nikel akan turun dari 16.500 dolar AS menjadi 16.750 dolar AS per ton pada Semester II/2024,” ujarnya. 

Analis Maybank Securitas Hassan Barakwan dan Jofrosenberg Chenlim melihat stabilitas saham ANTM dan prospek nikel Kelas II yang sehat untuk Semester II/2024 menjadi sentimen positif bagi perusahaan pemasok MIND ID. 

“Kami telah memilih pemasok nikel yang pertumbuhannya signifikan dan stabil seperti ANTM, yang diperkirakan kinerja perusahaan akan baik pada kuartal berikutnya,” tulisnya dalam risetnya. 

Maybank Securitas memberikan rating kepada INCO dengan target harga Rp 5.100 dan rating beli kepada ANTM dengan target harga 1.900 per saham. 

Rekomendasi Analis Episode ANTM

Sumber: Bloomberg.

—————-

Penafian: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan saluran WA