Bisnis.com, JAKARTA – Masa jabatan Satgas BLBI akan kembali diperpanjang pada tahun depan atau pada tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. 

Ketua Dewan Pengarah Satgas BLBI yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan, perlunya perpanjangan masa kepemimpinan karena masih banyak aset BLBI yang masih membutuhkan. untuk berada disana. terselesaikan.

“Tentunya kita juga perlu menambah Satgas BLBI untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi dengan penanggung jawab dan debitur,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (5/7/2024).

Hadi mengatakan, Pemerintah saat ini sedang menyusun rancangan Peraturan Presiden (perpres) yang akan mengatur kerja sama berbagai kementerian dan lembaga (K/L) untuk menyelesaikan tuntutan pemerintah.

Selain itu, Hadi juga menanyakan kepada Satgas BLBI tentang ketentuan Pasal 26 ayat 6 Peraturan Pemerintah (PP) No. 28/2022 yang pelaksanaannya adalah memanfaatkan dan segera memanfaatkan aset-aset yang dikuasai BLBI agar mempunyai nilai ekonomis.

“Perlu dilakukan pembangunan untuk memantapkan dan memanfaatkan aset BLBI yang disita agar memiliki nilai ekonomi bagi negara,” jelasnya.

Hadi mengatakan, pendapatan Satgas sejauh ini mencapai Rp38,2 triliun dari target Rp100,45 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan Satgas BLBI berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp 1,5 triliun.

Selain itu, perolehan aset antara lain pengambilalihan, obligasi, aset lain-lain, dan penyerahan aset agunan mencapai 19.366.503 meter persegi atau setara Rp17,7 triliun.

Selain itu, pembelian melalui penguasaan properti mencapai 20.857.892 meter persegi atau setara Rp9,1 triliun.

Hadi menambahkan, properti dalam sistem keputusan penggunaan (PSP) dan hibah kepada kementerian dan lembaga (K/L) serta pemerintah daerah memiliki luas 3.826.909 meter persegi atau setara Rp5,9 triliun.

Perolehan aset Satgas melalui penyertaan modal pemerintah (PMN) non keuangan mencapai 670.837 meter persegi atau setara Rp3,7 triliun.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel