Bisnis.com, Jakarta – Hari ini, Kamis, Direktorat Jenderal Pengelolaan Keuangan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) resmi menutup penawaran obligasi negara ritel (SBN) Obligasi Negara Ritel (ORI) Seri 026 (ORI026). ). 24.10.2024) pukul 10.00 WIB.
Pada masa penawaran ORI026 mulai 30 September 2024 hingga 24 Oktober 2024, penjualan ORI026 mencapai Rp19,35 triliun dari target kuota nasional sebesar Rp25 triliun.
ORI026 sendiri tersedia dalam dua seri, yakni ORI026T3 tiga tahun dengan kupon 6,3% dan ORI026T6 enam tahun dengan kupon 6,4%.
Merujuk data salah satu mitra distribusi PT Bareksa Marketplace Indonesia, rincian penjualan ORI026 seri ORI026T3 mencapai Rp 16,31 triliun. Kemudian penjualan ORI026 seri ORI026T6 mencapai Rp 3,04 triliun. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa minat investor terhadap ORI026T3 cukup tinggi.
Dibandingkan dengan penerbitan SBN ritel sebelumnya yakni ORI025, pada penerbitan ritel SBN ORI026 terjadi penurunan harga jual.
ORI025 juga diluncurkan dalam dua seri, yakni 0RI025-T3 bertenor tiga tahun dan kupon 6,25% serta ORI025-T6 bertenor enam tahun dan kupon 6,40%.
Realisasi volume penjualan ORI025 periode penempatan 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024 mencapai Rp 23,9 triliun dari kedua seri tersebut. ORI025 dengan tenor tiga tahun dijual Rp 19,38 triliun dan tenor enam tahun dijual Rp 4,53 triliun.
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Joshua Pardede mengatakan kinerja obligasi ritel masih memiliki prospek yang baik, terutama jika sentimen global membaik. Perkiraannya, penjualan obligasi ritel tahun ini bisa mencapai Rp 155 hingga 175 triliun, lebih banyak dibandingkan tahun 2023.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel