Bisnis.com, JAKARTA – Manulife Asset Management Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai level 7.800 pada akhir tahun 2024 ini) di posisi 7.436.  

Katarina Setiawan, Kepala Ekonom dan Strategi Investasi PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), mengatakan faktor eksternal dan internal mempengaruhi IHSG sepanjang tahun ini.

“IHSG akhir tahun diperkirakan berada di level 7.800 berdasarkan valuasi saham dan pertumbuhan pendapatan emiten,” ujarnya, Rabu. (14/08/2024) 

Faktor eksternal yang paling ditekankan adalah perkembangan perekonomian AS. dan perkiraan penurunan suku bunga utama The Fed.

“Fokus The Fed saat ini tidak lagi sekadar memprioritaskan inflasi. Namun The Fed juga sangat prihatin dengan kondisi perekonomian saat ini dan pertumbuhannya. Sehingga bisa mengurangi risiko kemungkinan resesi di Amerika Serikat,” ujarnya.

MAMI memperkirakan The Fed menyatakan pada pertemuan FOMC bulan Juli bahwa Kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September lebih terbuka.

The Fed juga mulai memberikan perhatian eksplisit terhadap risiko melemahnya sektor tenaga kerja. Dikatakan bahwa pihaknya akan fokus pada penyeimbangan inflasi dan sektor tenaga kerja di masa depan.

Ia menambahkan, perubahan ekspektasi The Fed membuat tekanan terhadap rupee mulai mereda. Investor asing mulai mencatatkan pembelian bersih di pasar saham dan obligasi.

Ketegangan geopolitik juga menjadi sorotan. Hal ini karena hal ini dapat menyebabkan gangguan pada rantai pasokan global dan fluktuasi harga komoditas.

Lebih lanjut, dia mengatakan dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu pemaparan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025 yang akan disampaikan pemerintah pada 16 Agustus 2024. Isu utama yang tertunda adalah terkait dengan apa yang disebut dengan defisit RAPBN. sasaran

Risiko peningkatan target defisit APBN dari 2,3% menjadi 2,7% juga menjadi risiko bagi pasar keuangan Indonesia.

“Selama ini kita mendengar janji defisit 3% PDB sebagai target batas atas. akan tetap ada Dan kami akan sangat memperhatikan kebijakan fiskal ke depan,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Samuel Kesuma, Chief Investment Officer, Equity PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), mengatakan ada beberapa sektor yang patut dipertimbangkan investor dalam mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, antara lain sektor keuangan, telekomunikasi (operator dan gedung), dan sektor konsumen. .

“Sektor keuangan, khususnya bank-bank besar, Ada potensi keuntungan dari masuknya modal asing. Likuiditas perbankan juga sudah mulai stabil,” ujarnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.