Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah ditutup pada level Rp16.027 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (15/5/2024). Kenaikan nilai tukar rupiah terjadi karena pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada tahun 2024. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada perdagangan berakhir menguat 0,45% atau 72 poin ke Rp. Indeks dolar terlihat turun 0,14% menjadi 104,74. 

Sejumlah mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,20%, dolar Hong Kong menguat 0,05%, dolar Singapura menguat 0,18%, dolar Taiwan menguat 0,69%, dan Korea menguat 0,63%.

Selain itu, Peso Filipina menguat 0,51%, Rupee India menguat 0,02%, Yuan Tiongkok menguat 0,13%, Ringgit Malaysia menguat 0,13%, dan Baht Thailand menguat 0,04%. 

Direktur Profit Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar kini semakin yakin bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2024, menyusul komentar Ketua Jerome Powell pada hari Selasa. Gagasan tersebut memicu pelemahan dolar, bahkan ketika data inflasi pabrik untuk bulan April memberikan kejutan positif.

Komentar Powell dari The Fed, khususnya bahwa kebijakan moneter saat ini cukup ketat untuk menurunkan inflasi, menjadi alasan utama penurunan dolar. Namun Powell juga memperingatkan bahwa bank sentral kehilangan kepercayaan bahwa inflasi akan melambat dengan cepat, dan bahwa tekanan inflasi mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai target tahunan bank sebesar 2%. 

Komentarnya serta pembacaan PPI yang kuat membuat pasar khawatir terhadap kemungkinan pembacaan harga April yang lebih tinggi dari perkiraan yang akan dirilis hari ini, kata Ibrahim dalam survei harian, Rabu. 15/5). /2024). 

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan barang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar US$3,56 miliar pada April 2024. Surplus ini lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang sebesar US$4,58 miliar, sesuai ekspektasi para analis.

Meskipun neraca perdagangan bulan April mengalami surplus, namun secara bulanan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Surplus neraca perdagangan tersebut juga ditopang oleh kontribusi nonmigas sebesar total US$5,17 miliar, yang penyumbang utamanya adalah minyak mineral, minyak hewan/nabati dan minyak bumi, besi dan baja.

Oleh karena itu, pada perdagangan Ibrahim besok, Kamis (16/5/2024)  mata uang rupiah akan berfluktuasi namun mendekati level terbaiknya pada kisaran Rp 15.970-Rp 16.070. terhadap dolar AS.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel