Bisnis.com, JAKARTA— PT Mandiri Utama Finance (MUF) meningkatkan penjualan mobil baru periode Januari-April 2024 di tengah penurunan penjualan mobil baru di dalam negeri.

Investasi meningkat baik nilai unit maupun investasi, dimana kenaikannya masing-masing sebesar 19,3% dan 24,5%.  

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengungkapkan pembiayaan pada periode tersebut tercatat sebanyak 14,5 ribu unit, meningkat 12,2 ribu unit dibandingkan periode yang sama tahun 2023. 

Sedangkan estimasi keuangan YTD [year to date] April 2024 tercatat sebesar Rp3,2 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp2,6 triliun,” kata Stanley kepada Bisnis, Sabtu (1/6/2024). . 

Stanley mencontohkan, pertumbuhan kartu baru periode Januari-April 2024 akan meningkat seiring dengan pertumbuhan jaringan distribusi serta pertumbuhan kenaikan pembiayaan dari nasabah Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia. 

Sementara itu, Stanley mengatakan untuk penggunaan kartu kinerjanya kurang lebih sama, dimana sebagai satuan moneter MUF menandatangani standar pembiayaan sebesar 13,1 ribu unit. Angka tersebut meningkat 13,3 ribu unit dibandingkan periode yang sama tahun 2023. 

Sejak itu, nilai pembiayaannya mencapai Rp 1,8 triliun hingga April 2024. Berdasarkan penyelesaian tersebut, Stanley mengatakan nilai pembiayaan mobil bekas hingga April 2024 dibandingkan nilai pembiayaan yang dikeluarkan MUF adalah sebesar 25,9%.  

Sebagai informasi, total nilai pembiayaan MUF hingga April 2024 sebesar Rp7,2 triliun. 

Sedangkan bauran pembiayaan mobil baru YTD periode April 2024 dibandingkan nilai tunai MUF sebesar 44,5%. Jika dibandingkan nilai pembiayaan mobil, bauran pembiayaan mobil bekas sebesar 63,2% berbanding 36,8%, kata Stanley. 

Untuk tahun 2024, kata Stanley, MUF menargetkan pembiayaan mobil bekas senilai Rp 4,3 triliun. Untuk mencapai target nilai pembiayaan, MUF menyelesaikan beberapa proyek. 

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kerja sama dengan Bank Mandiri dan BSI guna meningkatkan nilai pembiayaan yang berasal dari nasabah BMRI dan BSI. Kedua, membangun dan memperluas kerja sama (luas dan mendalam) dengan mitra dealer dan showroom.

Ketiga, memperluas jaringan distribusi untuk meningkatkan potensi pembiayaan yang ada, dengan memperhatikan sinergi jaringan distribusi dengan Bank Mandiri dan BSI.

Keempat, mengadakan joint venture dan program dengan BMRI dan BSI untuk meningkatkan potensi pembiayaan, baik dari nasabah Bank Mandiri dan BSI maupun dari masyarakat, kata Stanley. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel